TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus mengkritik banyaknya Program Legislasi Nasional atau Prolegnas 2020-2024 yang mencapai 248 rancangan undang-undang (RUU). Menurut Lucius, Prolegnas 2020 sudah seperti keranjang sampah yang menampung begitu banyak usulan.
"Prolegnas sudah jadi keranjang sampah, semua usul ditampung tanpa DPR bisa menjelaskan urgensi RUU ini," ujar Lucius di kantornya pada Kamis, 19 Desember 2019.
Menurut Lucius, Prolegnas dari periode ke periode pada akhirnya hanya menjadi pajangan. "Sukur-sukur kalau bisa dibahas, tapi kalau tidak juga yang penting dapat anggaran untuk Prolegnas," ujar Lucius.
Dua hari lalu, DPR mengesahkan 248 RUU masuk Prolegnas 2020 dan 50 Prolegnas prioritas. Daftar Prolegnas diketok meskipun menuai interupsi dari sejumlah anggota Dewan. Sejumlah anggota DPR pesimistis dengan banyaknya jumlah RUU yang ditargetkan, namun daftar Prolegnas tetap diketok
oleh Ketua DPR Puan Maharani.
"Jadi kelihatan betul, DPR hanya tancap gas ingin cepat tanpa memperdulikan kualitas," ujar Lucius.
DEWI NURITA