Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan UNESCO Pilih Pencak Silat Jadi Warisan Budaya

image-gnews
Pesilat Indonesia M Zaki Zikrillah (kanan) melepaskan tendangan ke arah lawannya dalam pertandingan final pencak silat putra kelas C 47-51 kilogram dalam ajang ASEAN School Games 2019, di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2019. Dalam partai final tersebut, Zaki berhasil mengalahkan pesilat Thailand Jirat Janpet. ANTARA
Pesilat Indonesia M Zaki Zikrillah (kanan) melepaskan tendangan ke arah lawannya dalam pertandingan final pencak silat putra kelas C 47-51 kilogram dalam ajang ASEAN School Games 2019, di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 22 Juli 2019. Dalam partai final tersebut, Zaki berhasil mengalahkan pesilat Thailand Jirat Janpet. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hilmar Farid menjelaskan alasan UNESCO menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Untuk Kemanusiaan.

Penetapan itu dilakukan pada Sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang berlangsung di Bogota, Kolombia, pada 9-14 Desember 2019.

Hilmar mengatakan, Pemerintah sudah mengusulkan pencak silat sejak 2017.  "Tentu karena kontribusi dari pencak silat terhadap kemanusiaan dan peradaban manusia. Dari situ saya kira cukup jelas kualifikasinya kenapa pencak silat dimasukkan ke dalam daftar representatif," kata Hilmar dalam konferensi pers di Gedung Kemdikbud, Jakarta, pada Jumat 13 Desember 2019.

Hilmar menjelaskan, pencak silat juga dipilih karena terbukti regenerasinya sejak awal abad ke-7. "Jadi paling enggak sekarang sudah ada 1200-1300 tahun ya masyarakat lekat dengan tradisi Pencak Silat," katanya.

Ia mengatakan UNESCO juga menilai seberapa jauh masyarakat masih menghidupi praktek kebudayaan itu. Hal ini juga berkaitan dengan upaya pelestarian dan tindak lanjut tanggung jawab masyarakat di masa mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena kalau masyarakatnya enggak bergerak, itu akan dinilai UNESCO apakah warisan budaya tak benda itu masih dilestarikan atau tidak," ujarnya.

Hilmar menuturkan penetapan pencak silat sebagai warisan budaya tak benda ini bisa membuka jalan bagi berbagai upaya pelestarian yang lebih luas. Tak hanya soal pengakuan, namun penetapan itu juga menyangkut tanggung jawab pelestarian.

"Sekarang kembali lagi ke kita. Maka segera kita buat pertemuan di antara komunitas, pemerintah, Kemdikbud, Menpora, bagaimana strategi pelestarian sehingga amanat bisa dilaksanakan dengan baik," ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Persiapan Seleksi PPPK Guru 2024, Kemendikbud: Pengajuan dari Daerah Belum Penuhi Kuota

1 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Persiapan Seleksi PPPK Guru 2024, Kemendikbud: Pengajuan dari Daerah Belum Penuhi Kuota

Kuota PPPK guru tahun ini seharusnya membutuhkan sebanyak 419 ribu guru.


Kabar soal Guru Honorer Sekolah Negeri Dipecat, Kemendikbud Klaim Cuma Penataan

1 hari lalu

Sejumlah guru honorer dari Kabupaten Bekasi melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara saat melintas di Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 12 Oktober 2023. Aksi yang diikuti 40 guru Honorer direncanakan berlangsung selama tiga hari. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Kabar soal Guru Honorer Sekolah Negeri Dipecat, Kemendikbud Klaim Cuma Penataan

Kemendikbud menyatakan para guru honorer di Jawa Barat, bukan dipecat melainkan dilakukan penataan.


Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Sebut Study Tour Tetap Perlu

1 hari lalu

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau Dirjen GTK Nunuk Suryani saat memberikan kuliah umum arah kebijakan Kemendikbudristek terkait pendidikan profesi guru di Universitas Maritim Raja Ali Haji atau UMRAH, Kepulauan Riau pada Rabu, 15 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty.
Ramai Bully Guru usai Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Kemendikbud Sebut Study Tour Tetap Perlu

Kemendikbud menyatakan perlu adanya standar operasional prosedur (SOP) yang jelas untuk setiap kegiatan study tour di sekolah.


Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

1 hari lalu

Irawati, calon Guru Penggerak Angkatan 9 dari Natuna, berbagi pengalamannya mengikuti program guru penggerak selama 9 bulan. Guru Bimbingan Konseling di SMAN 1 Bunguran Timur ini mengikuti proses seleksi yang panjang, termasuk tes administrasi, praktik mengajar, dan wawancara, Kamis, 16 Mei 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Kisah Guru di Natuna Ikut Program Guru Penggerak, Tak Mau Kalah dengan Guru di kota

Cerita guru di Natuna mengikuti program Guru Penggerak.


Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

2 hari lalu

Ilustrasi perpustakaan (ANTARA FOTO/HO- Humas Perpusnas/FR)
Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?


Sejarah Hari Buku Nasional yang Diperingati Tiap Tanggal 17 Mei

3 hari lalu

Ilustrasi perpustakaan (ANTARA FOTO/HO- Humas Perpusnas/FR)
Sejarah Hari Buku Nasional yang Diperingati Tiap Tanggal 17 Mei

Perayaan Hari Buku Nasional bertepatan juga dengan berdirinya Perpustakaan Nasional RI yaitu pada 17 Mei 1980.


Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

3 hari lalu

Tuanku Imam Bonjol. Wikipedia
Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.


Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

3 hari lalu

Matahari yang dikelilingi lingkaran cahaya dan busur cahaya ini ditangkap pada 28 Mei di Belfast's Botanic Gardens. Foto: Alan Fitzsimmons
Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.


Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

3 hari lalu

Ilustrasi guru sedang berdiskusi dengan siswa sekolah.
Begini Cara Kemendikbud Atasi Persoalan Guru yang Belum Tersertifikasi

Kemendikbudristek upayakan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan dengan berfokus pada perolehan sertifikat pendidik.


Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

3 hari lalu

Mahasiwa Universitas Riau (Unri) kenakan almamater biru laut lakukan aksi unjuk rasa mengenai uang kuliah tunggal atau UKT dan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) di depan Gedung Rektorat Unri pada Selasa, 14 Mei 2024. Foto: Karunia Putri / TEMPO
Mahasiswa Mengadu soal Kenaikan UKT, Komisi X DPR Bakal Panggil Kemendikbud

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf mengatakan akan memanggil Kemendikbudristek secepatnya untuk membahas polemik UKT.