TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyesalkan sikap Bambang Soesatyo alias Bamsoet dan para loyalisnya yang tak kunjung hadir selama rangkaian acara Munas X Golkar. Bekas penantang Airlangga Hartarto itu hanya tampak saat acara pembukaan Munas yang dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Jika hendak membentuk struktur rekonsiliatif, ujar Ace, seharusnya Bamsoet dan para loyalisnya hadir untuk bersama-sama membahas struktur baru kepengurusan. "Kalau menyatakan sudah bersama, ya, gabung dong. Ini Bamsoet nggak hadir, Robert, Nusron, hadir nggak?" ujar Ace di area Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.
Orang-orang yang disebut Ace tersebut adalah loyalis Bamsoet yakni Robert Kardinal dan Nusron Wahid. Loyalis Bamsoet yang tampak selalu hadir selama Munas hanya Darul Siska.
"Harusnya kan berbaur, berdiskusi, Munas kan nggak cuma pemilihan ketum, tapi gagasan apa yang ditawarkan buat Golkar," ujar Ace.
Usai terpilih menjadi Ketua Umum Golkar Periode 2019-2024, Airlangga Hartarto diberi mandat sebagai formatur tunggal membentuk struktur baru Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
Hari ini, sidang komisi-komisi tengah merumuskan kebijakan-kebijakan terkait organisasi, program umum partai, rekomendasi, serta pernyataan politik. Kader yang akan mengisi struktur-struktur tersebut, sepenuhnya ditentukan oleh Airlangga Hartarto selaku ketua umum terpilih.
Pimpinan sidang Munas Golkar, Azis Syamsuddin menyebut, dalam struktur kepengurusan baru ini, Airlangga akan mengupayakan rekonsiliasi dan merangkul orang-orang Bamsoet. "Beliau sudah ngirim-ngirim nama," ujar Azis di lokasi yang sama.