Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usia Perkawinan 19 Tahun, Aisyiyah Inginkan Regulasi Sejalan

image-gnews
Milad Aisyiyah ke-105 dan Milad TK ABA ke-100 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu, 14 September 2019.
Milad Aisyiyah ke-105 dan Milad TK ABA ke-100 di Gedung Sate, Kota Bandung, Sabtu, 14 September 2019.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaAisyiyah, organisasi perempuan Muhammadiyah, meminta pemerintah untuk membuat regulasi yang sejalan dengan keputusan terbaru Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai usia perkawinan 19 tahun. Permintaan ini merupakan satu dari enam rekomendasi yang dihasilkan dari  Tanwir II ‘Aisyiyah, permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar di dalam organisasi itu.

Tujuannya agar jumlah perkawinan anak di Indonesia bisa ditekan. “Juga sebagai langkah-langkah untuk perlindungan hak anak, memutus rantai kemiskinan, dan upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan,” kata Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Rohimi Zam Zam, dalam keterangan di laman resmi ‘Aisyiyah, pada Senin, 18 November 2019.

Keputusan MK ini sebelumnya terbit awal September 2019. Pemerintah dan DPR sepakat mengubah aturan yang selama ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam UU itu, usia perkawinan minimal untuk laki-laki adalah 19 tahun dan perempuan 16 tahun.

"Sudah disepakati perubahannya, dan untuk memenuhi keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) maka usia perkawinan itu berada di umur 19 tahun antara laki-laki dan perempuan sekarang sama," kata Ketua Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Supratman Andi Agtas di Kompleks DPR RI, Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Adapun lima rekomendasi lainnya yaitu kedua, mendesak adanya peraturan yang tegas bagi koruptor dan mantan narapidana korupsi agar tidak menduduki jabatan publik di seluruh lembaga negara, termasuk di BUMN. Aisyiyah juga berharap pemerintah mendukung secara sungguh-sungguh upaya-upaya pemberantasan korupsi dengan tidak melemahkan KPK. “Serta mendukung KPK bekerja secara profesional dan mandiri,” kata Rohimi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketiga, mendesak pemerintah melaksanakan kebijakan ekonomi yang berpihak pada pengembangan dan penguatan ekonomi rakyat melalui penguatan UMKM dan koperasi. Sehingga, para pelaku UMKM dan koperasi ini memiliki daya saing dan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka secara signifikan. Kebijakan ekonomi pun, kata Rohimi, juga harus membuka akses seluas-luasnya untuk perempuan serta memperkuat sinergi dengan berbagai kelompok ekonomi perempuan. 

Keempat, mendesak pemerintah menangani masalah radikalisme dan ekstremisme dengan menyeluruh, objektif dan tidak mengarahkan pada kelompok Islam. Sebab, ekstremisme bisa terjadi pada semua golongan atas nama apapun dengan berbagai faktor yang kompleks. Oleh karena itu, Aisyiyah meminta pemerintah menyelesaikan masalah ini dengan seksama dan komprehensif.

Kelima, mendesak pemerintah memberikan prioritas program penurunan angka stunting. Menurut  Aisyiyah, implementasi kebijakan penurunan ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan menggerakkan seluruh perangkat birokrasi yang ada.

Keenam, Aisyiyah mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan ramah lingkungan dan menindak tegas pelaku-pelaku penggundulan hutan. Aisyiyah juga meninjau ulang kebijakan-kebijakan lingkungan hidup yang tidak berpihak pada pelestarian lingkungan hidup untuk menciptakan kehidupan yang aman, sehat dan berkelanjutan sekarang dan masa depan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Upacara peringatan Hari Guru di Gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta Pusat pada Sabtu, 25 November 2023. TEMPO/Aisyah Amira Wakang.
Muhammadiyah Jawab Soal Kursi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti buka suara terkait jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Apa katanya?


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam acara Launching Program 1000 Cahaya Majelis Lingkungan Hidup di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

Ada tiga larangan di Al-Qur'an bagi jamaah saat melaksanakan ibadah haji.


Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.


Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

2 hari lalu

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti ketika ditemui di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Defara
Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.


Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto selaku Inspektur Upacara (Irup) memimpin Upacara Parade Senja di Lapangan Bela Negara, Kementerian Pertahanan, Jakarta, Sabtu, 4 Mei 2024. Upacara Parade Senja diselenggarakan dalam rangka Reuni sekaligus Silaturahmi, Halal Bihalal & Syukuran Abituren Akabri 1971-1975. Dok. Humas Setjen Kemhan
Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.


Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

6 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menghadiri acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?


Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

8 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat


Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

9 hari lalu

Ilustrasi pendidikan di sekolah.
Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.


Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

10 hari lalu

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?