TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Hidayat Nur Wahid menyinggung nasib Rizieq Shihab yang masih di Arab Saudi dan tak kunjung kembali ke Indonesia.
Hidayat Nur Wahid mengatakan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) itu mestinya bisa pulang ke Indonesia seiring dengan rampungnya Pemilu 2019.
"Karena beliau tidak boleh pulang itu karena terkait pemilu. Pemilu sudah selesai dan semua aman damai, ya harusnya beliau kemudian bisa dipulangkan kembali ke Indonesia," kata Hidayat dalam acara penutupan Rakornas PKS 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, hari ini, Sabtu, 16 November 2019.
Menurut Hidayat, Fraksi PKS di Dewan Perwakilan Rakyat, terutama yang duduk di Komisi Luar Negeri dan Komisi Pemerintahan, gencar mendesak pemerintah agar memulangkan Rizieq Shihab.
"Kami di Komisi satu dan dua mengingatkan agar pemerintah segera memulangkan dan menerima dengan baik Habib Muhammad Rizieq Shihab," ujar Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.
Rizieq bermukim di Mekah, Arab Saudi, sejak pertengahan 2017 menyusul pengusutan sejumlah kasus yang menjeratnya.
Rizieq Shihab mengklaim tak bisa meninggalkan Arab Saudi lantaran ada permintaan dari Pemerintah Indonesia. Melalui telekonferensi yang tayang di Youtube Front TV, Rizieq Shihab menunjukkan dua surat yang disebutnya berisi permintaan pencekalan dirinya.
Pemerintah membantah tudingan Rizieq.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F. Sompie mengatakan bahwa penangkalan hanya berlaku bagi orang asing yang hendak masuk ke Indonesia.
"Direktorat Imigrasi belum pernah menerbitkan surat untuk menolak atau menangkal Habib Rizieq masuk ke Indonesia sampai saat ini," kata Ronny dalam konferensi pers di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Selasa lalu, 12 November 2019.