TEMPO.CO, Jakarta-Jenderal Idham Azis tak mau ambil pusing jika nantinya ada pihak yang tak suka ia menjabat sebagai Kapolri. Ia berkelakar menyamakan dirinya dengan patung Pancoran.
"Patung Pancoran banyak yang tidak suka, apalagi saya. Jadi abang-abang kalau suka terima kasih, kalau tidak suka, ya, saya tinggal," ujar Idham saat acara pisah sambut di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu, 6 November 2019.
Sebab, Idham menilai, dirinya tak akan bisa memenuhi semua keinginan, baik seluruh personel Polri maupun pihak eksternal. "Kan sama nanti masalahnya sama Pak Tito, tidak mungkin bisa memenuhi semua keinginan," kata dia.
Idham pun berjanji akan melanjutkan kepemimpinan Tito Karnavian dengan baik. Ia juga akan melanjutkan program profesional, modern, dan terpercaya (promoter) yang selama ini sudah diterapkan Tito. "Saya akan melanjutkan seluruh program yang dicanangkan Bapak Mendagri, Kapolri sebelumnya," ucap Idham.
Dengan berpindahnya tongkat dan panji simbol komandan tertinggi Polri ini, maka Idham Azis akan memimpin Kepolisian RI hingga pensiun, Februari 2021. Idham menggantikan Tito yang diberhentikan karena menjadi Menteri Dalam Negeri di kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin.