TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki tanggal lahir Presiden RI ke-4 Abdurahman Wahid alias Gus Dur masih menjadi misteri. Kendati, sudah hampir 10 tahun tokoh bangsa itu meninggal.
Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid, mengungkap ada tiga versi tanggal lahir ayahandanya itu. Pertama, yakni 4 Agustus 1940. Tanggal ini dipakai Gus Dur di KTP, Paspor dan semua dokumen resminya semasa hidup.
Pada suatu ketika, ujar Inayah, keluarga mendapat cerita bahwa Gus Dur tidak lahir pada 4 Agustus 1940 tetapi tanggal 4 bulan 08 Hijriah, bukan Masehi.
Sadar tanggal lahir Gus Dur tidak benar, Inayah menyebut dua kakaknya yakni Yenny Wahid dan Anita Wahid mencari petunjuk di Perpustakaan Nasional. Baru dari sana tanggal kelahiran Gus Dur diketahui jatuh pada 7 September 1940 berdasarkan penanggalan Hijriah.
"Versi kedua ini kemudian yang dipublikasikan sebagai tanggal lahir Gus Dur, hingga beliau wafat," ujar Inayah dalam acara peringatan Harlah Gus Dur di Rumah Pergerakan Gus Dur, Menteng, Jakarta pada Jumat malam, 6 September 2019.
Akan tetapi hasil koreksi tersebut ternyata belum sepenuhnya benar. Aisyah Hamid, adik kandung Gus Dur, mengoreksi tahun kelahiran kakaknya, saat Inayah dan para saudaranya hendak menuliskan tanggal lahir Gus Dur di nisannya ketika wafat 2009 lalu.
"Eh, ya enggak mungkin lah bapak-mu lahir September 1940. Wong aku aja lahirnya 6 Juni 1940 kok," kata Inayah menirukan ucapan Aisyah Hamid.
"Jadi tanggal lahir 7 September 1940 itu ternyata juga tidak tepat. Jadi ada kemungkinan beliau lahir tahun 1939, 1938. Pokoknya dulu tandanya sama dengan pohon pisang depan rumah," ujar Inayah sambil berkelakar.
Tahun lalu, ujar Inayah, dia membuat sayembara, barangsiapa yang mampu mengungkapkan misteri kapan Gus Dur dilahirkan dengan bukti-bukti otentik, akan mendapatkan hadiah. "Sampai hari ini belum ada yang berhasil. Jadi, sayembara itu saya lanjutkan, ha-ha-ha," ujar Inayah sambil tertawa.