Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Putri Gus Dur: Kenapa Pengibaran Bintang Kejora Dilarang?

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Alissa Wahid. Dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Presiden RI Ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memang selalu dikenang setiap terjadi konflik di tengah masyarakat Indonesia yang plural. Nilai-nilai multikulturalisme yang selalu ditunjukkannya, begitu membekas bagi masyarakat minoritas. Begitu pula ketika kisruh tengah memanas di Papua hari-hari ini, almarhum Gus Dur, lagi-lagi terkenang.

Putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid bercerita, ayahandanya itu selalu bisa dengan mudah menyelesaikan segala persoalan dengan pendekatan kemanusiaan. Prinsipnya, selalu bersikap adil dan tidak boleh menindas. Manusia harus ditinggikan martabatnya.

"Makanya, orang Papua mau ngibarin bendera Bintang Kejora, enggak apa-apa, asal di bawah bendera merah putih. Kenapa harus dilarang? Kan merah putih diakui, berarti kan udah enggak ada keinginan (pisah dari NKRI)," ujar Alissa Wahid dalam acara peringatan Harlah Gus Dur di Rumah Pergerakan Gus Dur, Menteng, Jakarta pada Jumat malam, 6 September 2019.

Alissa berharap, pemerintah saat ini dapat menggunakan pendekatan yang sama dengan Gus Dur dalam menyelesaikan konflik di Papua. Jika rakyat Papua marah saat ini, ujar Alissa, pemerintah harusnya mengoreksi diri dan bukan malah menyudutkan masyarakat Papua.

"Tapi kita selalu melihat persoalan dari kepentingan kita sih. Bukan kepentingan mereka. Gus Dur itu dulu bertindak untuk Papua, ya demi Papua, bukan demi Indonesia," ujar Alissa.

Putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid melanjutkan, pemerintah seharusnya mengajak masyarakat Papua berdialog dan menanyakan apa yang mereka butuhkan. "Kalau pemerintah klaim sudah beri semuanya, tanya dulu, mereka butuh itu apa enggak? Jangan kalau tiba-tiba mereka minta pisah terus dibilang separatis," ujar Inayah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Inayah, dialog dengan masyarakat Papua teramat dibutuhkan. "Sebelum kita minta apa-apa kepada mereka, tanya dulu, apakah mereka merasa diperlakukan adil selama ini? Tanyakan apa yang salah dengan hubungan selama ini?" ujar Inayah.

Pendekatan Gus Dur, ujar Inayah, agaknya bisa dicontoh, seperti bagaimana dia mengembalikan identitas masyarakat Papua dan membolehkan pengibaran bendera bintang kejora. Dua hal itu, ujar Inayah, sangat membekas di hati orang Papua.

"Pak Tom Beanal cerita ke saya, padahal dulu sebelumnya, mereka mimpi ada Bintang Kejora malam ini, besoknya sudah ditangkap. Itu baru di dalam mimpi, saja tidak boleh," ujar Inayah mengulang kembali cerita Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme Papua, Tom Beanal.

Anak-anak Gus Dur ini menyatakan siap membantu pemerintah berdialog dengan masyarakat Papua dan Papua Barat demi meredakan konflik. Mereka bahkan sudah terlebih dahulu menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dari Papua dan Papua Barat, serta sejumlah aktivis guna meredam konflik agar tidak semakin membesar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

1 hari lalu

Ilustrasi mengenakan masker/pencemaran udara. REUTERS/Beawiharta
Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet


TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

2 hari lalu

Polres Lanny Jaya saat melakukan penjagaan di lokasi penembakan di Kampung Dukom, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa, 10 September 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polda Papua
TPNPB-OPM Klaim Penembakan terhadap Brigadir Polisi di Lanny Jaya Papua

TPNPB-OPM mengklaim melakukan penembakan di Lanny Jaya, Papua Pegunungan pada Selasa malam.


Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

2 hari lalu

Polres Lanny Jaya saat melakukan penjagaan di lokasi penembakan di Kampung Dukom, Lanny Jaya, Papua Pegunungan, Selasa, 10 September 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polda Papua
Penembakan di Papua, Seorang Brigadir Polisi Tewas

Brigadir Johan Herik Sibarani tewas akibat penembakan yang dilakukan orang tak dikenal


Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

3 hari lalu

Pesawat Trigana PK YSP ATR 42-500  tergelincir di Bandar Udara Stevanus Rumbewas Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Senin 9 September  2024. pesawat Trigana Air PK YSP ATR 42-500 yang tergelincir saat hendak lepas landas di Bandara Stevanus Rumbewas Kamanap Kepulauan Yapen, Papua. Foto : dokumen  Polda Papua
Profil Trigana Air yang Tergelincir di Bandara Kamanap Serui

Profil Trigana Air yang pesawatnya tergelincir di Bandara Kamanap Serui, Papua.


Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

7 hari lalu

Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa
Sejumlah Simpatisan OPM di Papua Baca Ikrar Setia ke NKRI

Beberapa simpatisan Organisasi Papua Merdeka atau OPM ditangkap oleh aparat gabungan TNI Polri pada Rabu, 4 September 2024 di Intan Jaya, Papua. Setelah melalui proses penanganan oleh aparat keamanan, sejumlah simpatisan OPM itu memilih kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.


BMKG Buka Formasi Khusus CPNS untuk Lulusan Cumlaude, Ini Syarat dan Kriterianya

7 hari lalu

Ilustrasi gedung BMKG. Shutterstock
BMKG Buka Formasi Khusus CPNS untuk Lulusan Cumlaude, Ini Syarat dan Kriterianya

Hari ini dan besok menjadi kesempatan terakhir pendaftaran seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) BMKG 2024.


Amnesty Sebut Pidato Paus Fransiskus Menegur Konflik Bersenjata di Papua

8 hari lalu

Pemimpin umat Katolik dunia yang juga Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus (kiri) menyapa penyandang disabilitas saat tiba di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), di Menteng, Jakarta, Kamis 5 September 2024. Kunjungan Paus Fransiskus itu dalam rangka menemui para penerima manfaat organisasi amal termasuk penyandang disabilitas dan kaum tidak mampu. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Amnesty Sebut Pidato Paus Fransiskus Menegur Konflik Bersenjata di Papua

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus mengutip pernyataan Paus Yohanes Paulus II saat berkunjung ke Indpnesia pada 9 Oktober 1989.


Program Kerja Presiden Era Reformasi dari BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, dan Astacita Prabowo

8 hari lalu

Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati dan Jokowi. Instagram, dan ANTARA
Program Kerja Presiden Era Reformasi dari BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, dan Astacita Prabowo

Berikut program kerja Presiden RI era reformasi sejak BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, Nawacita Jokowi, hingga Astacita Prabowo, Apa perbedaannya?


Brigjen Patrige Renwarin Resmi Jabat Kapolda Papua Gantikan Komjen Mathius D. Fakhiri

9 hari lalu

Brigjen Patrige Renwarin (kanan) bersama Komjen Matius Fakhiri (ANTARA/HO-Humas Polda Papua)
Brigjen Patrige Renwarin Resmi Jabat Kapolda Papua Gantikan Komjen Mathius D. Fakhiri

Menjelang pilkada serentak 2024, fokus utama Polda Papua adalah menjaga keamanan dan kelancaran seluruh tahapan pemilihan.


Amnesty Berharap Paus Fransiskus Soroti Konflik di Tanah Papua

9 hari lalu

Paus Fransiskus (kiri) tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta disambut oleh Ignasius Jonan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Tangerang, 3 September 2024. Biro Pers Vatikan
Amnesty Berharap Paus Fransiskus Soroti Konflik di Tanah Papua

Amnesty International Indonesia berharap kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia menyoroti kondisi di Tanah Papua yang berkecamuk konflik.