Pegawai Bea dan Cukai Terindikasi Suap Bertambah

TEMPO Interaktif, Jakarta:Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M. Jasin menyatakan pegawai bea dan cukai yang diperiksa KPK terkait kasus suap di Kantor Pelayanan Umum Bea dan Cukai, Tanjung Priok, Jakarta, bertambah. Inisialnya E. Ada di jalur merah, ujar Jasin di Gedung KPK, Rabu (4/6).Pada Jumat (30/5) lalu, tim gabungan KPK dan Bidang Kepatuhan Internal Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tanjung Priok melakukan inspeksi mendadak di kantor Bea Cukai. Dalam inspeksi itu ditemukan sejumlah amplop berisi uang yang jumlahnya mencapai Rp 500 juta. Inspeksi dilakukan di dua titik pusat pelayanan. Titik pertama di jalur hijau (bagian pengurusan dokumen) dan jalur merah (verifikasi barang). Tim gabungan memeriksa sejumlah pegawai Bea dan Cukai, empat di antaranya terindikasi menerima suap. Mereka berinisial M, NTP, P, dan ASP. Jasin mengatakan, KPK telah memberikan sosialisasi penguatan moral kepada pegawai Bea dan Cukai. Reformasi birokrasi telah digelar, sistem telah berubah, remunerasi juga telah ditambahkan. Sosialisasi tidak cukup lagi, ujarnya. KPK, jelasnya, akan terus melengkapi data terkait dan melakukan supervisi kasus tersebut. "Bukti akan terus dilengkapi sehingga kasus dapat terus berlanjut, ujarnya. Reh Atemalem Susanti