TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa masih terjadi di Kota Sorong, Papua Barat, hari ini setelah kerusuhan Manokwari kemarin, Senin, 19 Agustus 2019.
"Untuk Sorong, memang masih ada kegiatan masyarakat di satu titik. Massanya berjumlah 500 orang," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya pada Selasa, 20 Agustus 2019.
Dedi menerangkan, saat ini negosiasi masih dilakukan secara intens antara aparat keamanan dan tokoh masyarakat setempat. Polri mengklaim situasi di Sorong berangsur normal setelah kerusuhan Manokwari.
Dilansir dari berbagai pemberitaan, warga Sorong kembali turun ke jalan pagi ini. Mereka berkumpul di simpang lampu merah Gereja Maranatha dan membakar ban bekas.
Sebelumnya, unjuk rasa berujung kerusuhan terjadi di Kota Manokwari. Massa membakar Gedung DPRD Papua Barat dan sejumlah fasilitas umum lainnya. Demonstrasi berujung kerusuhan Manokwari buntut kekerasan yang dialami sejumlah mahasiswa asal Papua di Malang dan Surabaya pada 15 dan 17 Agustus 2019.
"Saudara-saudaraku, Pace, Mace, Mama-mama di Papua, di Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan. Sebagai saudara sebangsa dan setanah air yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi itu boleh tapi memaafkan itu lebih baik, sabar juga lebih baik. Yakinlah bahwa pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan Pace, Mace, Mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.
ANDITA RAHMA