Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Munas Ulama NU Bahas Hukum Sampah Plastik hingga RUU Permusikan

image-gnews
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj memberikan sambutan pada pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa barat,  (15/9). ANTARA/Dedhez Anggara
Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siroj memberikan sambutan pada pembukaan Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa barat, (15/9). ANTARA/Dedhez Anggara
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjar - Ratusan kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) hari ini akan menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo, Kujangsari, Banjar, Jawa Barat. Ketua Bidang Hukum Pengurus Besar NU (PBNU), Robikin Emhas, mengatakan di munas ulama NU ini akan membahas isu-isu keagamaan dan kebangsaan.

"Nahdlatul Ulama didirikan dengan dua mandat besar, yaitu peran dan tanggung jawab keagamaan (mas'uliyah diniyah) dan kebangsaan (mas'uliyah wathaniyah)," kata Robikin di Banjar, Jawa Barat, Selasa, 26 Februari 2019.

Robikin menjelaskan dalam Munas ini para kiai akan dibagi ke beberapa kelompok untuk berdiskusi memecahkan masalah (Bahtsul Masail). Dalam susunan acara terdapat 12 materi yang akan dibahas para kiai tersebut. NU mengklarifikasi 12 materi ke dalam tiga komisi Bahtsul Masail, yakni Waqiiyyah (isu-isu aktual), Maudluiyyah (Tematik) dan Qonuniyyah (Perundang-Undangan).

Masalah yang akan dibahas oleh kiai NU dalam Komisi Bahtsul Masail Waqiiyyah adalah: Bahaya sampah plastik, perusahaan air minum dalam kemasan yang membuat sumur warga kering, masalah niaga perkapalan, bisnis money game, sel punca, legalitas syariat bagi peran pemerintah.

Adapun dalam Komisi Bahtsul Masail Maudluiyyah, kiai NU akan membahas tentang tema negara, kewarganegaraan, dan hukum negara, konsep Islam Nusantara, dan politisasi Agama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara dalam Komisi Bahtsul Masail Qanuniyyah, akan dibahas pandangan NU terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti Monopoli dan Persaingan Usaha, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, dan RUU Permusikan.

"NU bukan hanya terpanggil untuk mengurus masalah ubudiyah, fikrah diniyah, atau harakah Islamiyah, tapi juga masalah-masalah kebangsaan," ucap Robikin.

AHMAD FAIZ (Banjar)

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

NU akan Sosialisasikan Pengapusan Sebutan Kafir untuk Nonmuslim

3 Maret 2019

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (kiri) saat rapat pleno dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, 27 Februari 2019. Munas dan Konbes diselenggerakan mulai 27 Februari hingga 1 Maret 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
NU akan Sosialisasikan Pengapusan Sebutan Kafir untuk Nonmuslim

Usulan penghapusan sebutan kafir ke nonmuslim Indonesia tercetus dalam sidang Komisi bahtsul masail maudluiyyah Musyawarah Nasional Alim Ulama NU.


NU Usul Sebutan Kafir Dihapus, PGI: Menghargai Satu Sama Lain

3 Maret 2019

Ilustrasi gereja di Sumatera Utara
NU Usul Sebutan Kafir Dihapus, PGI: Menghargai Satu Sama Lain

PGI mengapresiasi langkah NU yang mengusulkan agar sebutan kafir hilang.


Munas Ulama NU Rekomendasikan Warga NU Tidak Golput

1 Maret 2019

Suasana sidang Komisi Bahtsul Masail Waq'iyah, Munas Alim Ulama dan Konbes NU di Banjar, Jawa Barat, 27 Februari - 1 Maret 2019. Foto: PBNU
Munas Ulama NU Rekomendasikan Warga NU Tidak Golput

Munas Ulama NU merekomendasikan warga NU tak golput.


Cerita TNI Siapkan Konsumsi Munas Ulama NU: Masak Sambil Tidur

1 Maret 2019

Suasana bazar saat Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, 27 Februari 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Cerita TNI Siapkan Konsumsi Munas Ulama NU: Masak Sambil Tidur

TNI ikut menyiapkan konsumsi untuk munas ulama NU.


Peneliti LIPI Menilai NU Aktif ke Politik karena Alasan Ini

1 Maret 2019

Presiden Joko Widodo alias Jokowi didampingi Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin (kiri) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (kedua kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (kedua kiri) berdoa bersama pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. Dalam sambutannya, Jokowi mengakui kalau NU merupakan organisasi jemaah terbesar di Indonesia. ANTARA/Adeng Bustomi
Peneliti LIPI Menilai NU Aktif ke Politik karena Alasan Ini

Peneliti LIPI Ahmad Najib Burhani melihat hal itu dari pernyataan para elite NU yang menarasikan bahwa Pemilu 2019 bukan sekedar pertarungan politik.


NU Usul Sebutan Kafir ke Nonmuslim Indonesia Dihapus

1 Maret 2019

Presiden Jokowi memberikan sambutan disaksikan Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin (tengah) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (ketiga kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (keempat kanan) pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. ANTARA/Adeng Bustomi
NU Usul Sebutan Kafir ke Nonmuslim Indonesia Dihapus

Keputusan terkait penyebutan 'kafir' ini sebatas menjadi dasar sikap NU.


Munas Ulama NU Batal Membahas Masalah Politisasi Agama

28 Februari 2019

Presiden Jokowi didampingi Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin (kedua kiri) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (ketiga kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (ketiga kiri) berdoa bersama pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. ANTARA/Adeng Bustomi
Munas Ulama NU Batal Membahas Masalah Politisasi Agama

Pimpinan sidang komisi Munas Ulama NU, Abdul Moqsith, mengatakan isu politisasi agama terpaksa dilewatkan karena faktor ketersediaan waktu.


NU Bantah Terpecah karena Pilpres

28 Februari 2019

Presiden Jokowi mengucapkan selamat kepada mantan juru bicara (Jubir) Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yahya Cholil Staquf usai dilantiknya menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Negara, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018. TEMPO/Subekti.
NU Bantah Terpecah karena Pilpres

Yahya mencontohkan saat Orde Baru banyak pengurus NU yang menjadi kader Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrasi Indonesia.


Di Munas Ulama NU, Revolusi Industri 4.0 dan Unicorn Dibahas

27 Februari 2019

Presiden Joko Widodo alias Jokowi didampingi Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma'ruf Amin (kiri) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (kedua kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (kedua kiri) berdoa bersama pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. Dalam sambutannya, Jokowi mengakui kalau NU merupakan organisasi jemaah terbesar di Indonesia. ANTARA/Adeng Bustomi
Di Munas Ulama NU, Revolusi Industri 4.0 dan Unicorn Dibahas

Ketua PBNU Said Aqil Siroj sampai Ma'ruf Amin melontarkan istilah-istilah ekonomi digital, Revolusi Industri 4.0 hingga unicorn di Munas Ulama NU.


Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj: Yang Anti-Pancasila, Usir

27 Februari 2019

Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj disaksikan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar dan sejumlah menteri kabinet kerja seusai membuka konsolidasi jelang satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka hari lahir Ke-93 NU di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj: Yang Anti-Pancasila, Usir

Said Aqil Siradj mengibaratkan apa yang NU lakukan persis seperti perintah Allah kepada Nabi Muhammad.