Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Haul Gus Dur, Alissa Wahid: Agama Bisa Jadi Alat Opresi

image-gnews
Alissa Wahid berorasi pada acara Malam Solidaritas Jogja Ilang Roso Tribute to Our Sisters di depan Gedung Agung Yogyakarta, Ahad malam, 10 Mei 2015. TEMPO/Shinta Maharani
Alissa Wahid berorasi pada acara Malam Solidaritas Jogja Ilang Roso Tribute to Our Sisters di depan Gedung Agung Yogyakarta, Ahad malam, 10 Mei 2015. TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian (JGD) Alissa Qotrunnada Munawaroh atau Alissa Wahid mengisahkan pengalaman Gus Dur yang pernah mengagumi Ikhwanul Muslimin organisasi terbesar Mesir yang memperjuangkan Islam.

Baca juga: Haul Gus Dur ke-9 Bertema Kemanusiaan Lebih Penting dari Politik

Kekaguman itu muncul ketika Gus Dur belajar ke Universitas Al-Azhar Mesir. “Tapi, Gus Dur kemudian belajar bahwa agama bisa menjadi alat opresi ketika tokoh-tokoh politik dibunuh oleh Pemerintah Mesir,” kata Alissa dalam memorial lecture Ziarah Pemikiran Gus Dur di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sabtu, 23 Februari 2019.

Alissa mengatakan, Gus Dur lalu belajar filsafat Yunani, Aristoteles untuk memahami politik kekuasaan. Dari situlah, kata Alissa, kemudian Gus Dur meyakini prinsip universalisme Islam, yang selaras dengan konsep perlindungan HAM. Universalisme Islam bicara konsep keadilan, kemaslatan umat, dan perdamaian. Nilai-nilai Islam itu selaras dengan kebajikan atau kearifan yang ada di Indonesia.

Islam menyebar tidak melalui perang dan pengambialihan kekuasaan, melainkan melalui strategi kultural. Gus Dur menyebarkan pribumisasi Islam seperti yang Walisongo lakukan ratusan tahun lalu. Pribumisasi Islam yang dimaksud Gus Dur merupakan metode atau strategi untuk memperkuat Islam Nusantara. Gus Dur mengajarkan Islam yang bisa menyatu dengan tradisi Indonesia. Contoh ekspresi khas Indonesia itu adalah penggunaan peci hitam dan sarung yang tidak ditemukan dalam masyarakat Islam di Timur Tengah.

Menurut Alissa, pribumisasi Islam itu sangat relevan dengan kondisi sekarang di tengah munculnya kelompok-kelompok yang membawa politik identitas ala Timur Tengah. Agama tidak menyentuh substansi, tapi formalistik dan eksklusif. “Formalisasi agama meniadakan Indonesia yang beragam,” kata Alissa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Beka Ulung Hapsara mengatakan, terlepas dari segala kontroversinya, Gus Dur sangat deliberatif karena menciptakan ruang untuk seluruh warga negara bisa berdiskusi, berdebat, dan berdialog. Deliberatif yang dimaksud adalah tidak menyeragamkan pendapat.

Baca juga: Ditemani Gus Sholah, Jokowi Ziarah ke Makam Gus Dur

Menurut Beka, pikiran dan keberanian Gus Dur bersuara dalam membela kalangan minoritas yang tertindas relevan diterapkan dalam situasi sekarang. Aktor-aktor politik saat ini, kata dia, lebih mementingkan dirinya dan kelompoknya dibandingkan nilai-nilai yang sudah disepakati bangsa. “Butuh keberanian dan saat ini belum ada tokoh politik seberani Gus Dur,” kata Beka.

Beka menyebut dalam beberapa tahun terakhir kasus intoleransi meningkat karena difasilitasi aktor negara, misalnya bupati dan walikota. Mereka menerbitkan imbauan maupun perda yang berpotensi mendiskriminasi sebagian warga negara yang ada di daerah tersebut. Menurut Beka, pasal karet dalam UU Informasi Transaksi Elektronik (ITE) juga menjadi masalah karena mengkriminalisasi orang yang tidak setuju dengan penguasa.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

17 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

23 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

25 hari lalu

Bendera Cina dan Indonesia. Shutterstock
Pasang Surut Hubungan Indonesia-Cina dalam Rentang 74 Tahun

Prabowo Subianto, memilih Cina sebagai negara pertama yang dikunjunginya, menandai pentingnya hubungan Indonesia-Cina.


Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

35 hari lalu

Plt Ketua Umum PPP MUhammad Mardiono saat meluncurkan logo baru yang akan digunakan partainya menyambut Pemilu 2024.  di Jakarta, Kamis (5/1/2023). ANTARA/HO-Humas PPP
Pertama Kali PPP Gagal Masuk Senayan, Ini Profil Partai dengan Tagline Rumah Besar Umat Islam

PPP salah satu partai terlama sejak Orde Baru, selain PDIP dan Golkar. Ini profil dan perolehan suara sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014, 2019, 2024


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

54 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.


Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

55 hari lalu

Khofifah di acara Silaturahmi Kebangsaan Bersama Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Sabtu 2 Maret 2024.  Dok. Tim Media Prabowo
Prabowo Berterima Kasih Atas Peran Relawan dan Muslimat NU di Pilpres, Cerita Kedekatan dengan Gus Dur

Prabowo Subianto mengungkapkan terima kasih kepada 1.600 Muslimat NU Jawa Timur dan para relawan yang telah membantunya dalam Pilpres 2024.


6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

26 Februari 2024

Anggota tim Inisiator Hak Angket Bank Century Maruarat Sirait, Chandra Tirtawijaya, Lili Wahid dan  Bambang Soesatyo bertemu dengan Gus Dur di kantor PBNU Jakarta, (28/11). Kedatangan mereka untuk meminta dukungan Gus Dur. ANTARA/Prasetyo Utomo
6 Presiden Indonesia yang Pernah Diselidiki DPR Melalui Hak Angket

Hak angket DPR tercatat pernah digunakan kepada hampir semua presiden Indonesia.


Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

19 Februari 2024

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam acara pelantikan dan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) PDI Perjuangan, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa, 2 April 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Langkah Megawati Anak Sukarno Jadi Wakil Presiden, Samakah Caranya dengan Gibran Anak Jokowi?

Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi anak presiden yang jadi wakil presiden. Megawati, anak Sukarno pernah menjalaninya.


Prabowo Klaim Kenal Dekat dengan Gus Dur: Kalau Enggak Percaya, Tanya...

15 Februari 2024

Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato dalam acara Mengawal Suara Rakyat di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Prabowo Klaim Kenal Dekat dengan Gus Dur: Kalau Enggak Percaya, Tanya...

Prabowo juga mengaku kenal dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Dia mengaku sebagai tukang pijat tokoh NU itu.