TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi, meminta para pengusaha muda berhijrah. Dia menyebutkan, misalnya, hijrah dari yang marah-marah menjadi sabar.
Baca: Jokowi Batalkan Kenaikan Cukai Rokok, YLKI: Hal yang Ironis
"Karena sabar dan pekerja keras adalah ciri-ciri HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)," katanya dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional di Hotel Fairmont Jakarta, Sabtu, 3 November 2018.
Jokowi mengatakan, para pengusaha muda juga harus hijrah dari yang tadinya senang perpecahan menjadi senang persatuan. "Hijrah yang dari tadinya senang monopoli jadi senang kompetisi. Jangan mau mendapat proteksi saja. Dan terakhir, hijrah dari individualis menjadi kolaborasi, kerja sama-sama," ujarnya.
Selain berhijrah, Jokowi meminta pengusaha muda memanfaatkan peluang sekecil apa pun. Jokowi menuturkan semangat memanfaatkan peluang itu pernah ia rasakan ketika masih berprofesi sebagai pengusaha pada usia 30 tahun, dan menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Solo.
Baca: Kunjungi Posko Evakuasi Lion Air, Jokowi Beri 2 Perintah ke Tim
Menurut Jokowi, pergerakan pengusaha muda saat ini sangat cepat. Ia menyebutkan, dalam 2-3 tahun, mereka sudah menjadi miliarder yang dibuktikan dengan munculnya empat unicorn, perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar.
"Ada Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, Tokopedia, umurnya (pendirinya) di bawah 35 tahun. Masih muda semuanya, tapi sudah triliuner," ucapnya.
Rapat Kerja Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional turut dihadiri Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo dan sejumlah pejabat yang juga pengusaha, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Maruarar Sirait.
FRISKI RIANA | ANTARA