Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Ucapan Sontoloyo Jokowi dan Amien Rais

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) dan Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali (kanan) menghadiri Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kanan) dan Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali (kanan) menghadiri Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018. ANTARA/Puspa Perwitasari
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucap kata politikus sontoloyo saat membagikan sertifikat tanah untuk rakyat di Jakarta pada Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca juga: Jokowi Sebut Politikus Sontoloyo, Timses: Silakan yang Merasa

Jokowi mengaku keceplosan saat mengucapkan kata sontoloyo itu."Saya gak pernah pakai kata-kata itu, karena udah jengkel ya keluar. Saya sebetulnya bisa ngerem tapi karena udah jengkel ya gimana," katanya saat membuka Pertemuan Pimpinan Gereja dan Pimpinan Perguruan Tinggi Agama Kristen Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 24 Oktober 2018.

Kejengkelan ini, kata Jokowi, akibat banyak politikus yang rela menghalalkan segala cara, seperti adu domba dan fitnah demi merebut kekuasaan tiap menjelang pemilihan umum. Ia menilai tingkah para politikus ini merusak kerukunan yang terjalin di tengah masyarakat.

Jokowi menjelaskan Indonesia sejatinya sudah lama tidak memiliki masalah soal perbedaan dan kerukunan di tengah masyarakat. Sejak meraih kemerdekaan, jika dinilai, maka persatuan bangsa Indonesia mendapat poin A dan membuat bangsa lain terkagum-kagum. "Kalau di perguruan tinggi sudah cumlaude," ucapnya. 

Amien Rais

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua MPR periode 1999-2004, Amien Rais dalam paparannya saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Kata sontoloyo juga pernah digunakan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais. Saat berbicara di Pengajian Jelang Romadon (Pajero) di Alun-alun Banjarnegara pada Mei 2018 lalu, Amien Rais mengatakan pemimpin yang tak memikirkan rakyat tapi menjadi agen kekuatan asing adalah pemimpin sontoloyo.

Amien saat itu mengatakan pemimpin saat ini tidak berhasil. Sebabnya, janji-janji yang pernah diucapkan dahulu tak sesuai dengan kenyataan. Saat itu Amien menyebut soal lapangan pekerjaan dan mobil nasional yang tak kunjung terwujud.

AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Ucapan Kontroversial Jokowi Sepanjang 2018

29 Desember 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sambutan ketika menghadiri Jambore Desa Evaluasi Kebijakan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Tahun 2018 di Wisma Negara Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu, 22 Desember 2018. ANTARA
5 Ucapan Kontroversial Jokowi Sepanjang 2018

Jokowi kerap melontarkan pernyataan kontroversial sepanjang 2018, di antaranya politikus sontoloyo dan politik genderuwo.


Kubu Jokowi: Sontoloyo sampai Tabok PKI Bukan Gol Bunuh Diri

24 November 2018

(Dari kanan ke kiri) Sekjen Partai NasDem Johnny G. Plate, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Friedrich Paulus, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, bertemu untuk membahas struktur tim kemenangan calon presiden Joko Widodo di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Sabtu, 4 Agustus 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Kubu Jokowi: Sontoloyo sampai Tabok PKI Bukan Gol Bunuh Diri

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mengatakan sejumlah pernyataan Jokowi yang kontroversial membuat solid barisan pendukungnya.


Pernyataan Blunder Jokowi, dari Sontoloyo sampai Tabok PKI

24 November 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi pengarahan para kepala desa se Provinsi Lampung di Islamic Center Sukadana, Lampung Timur, Jumat, 23 November 2018. Foto: Istimewa
Pernyataan Blunder Jokowi, dari Sontoloyo sampai Tabok PKI

Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Shadzily mengatakan, beberapa ucapan Jokowi tersebut bukan asal nyinyir bicara.


Jubir Prabowo: Politikus Sontoloyo Pro Jokowi Ditangkap KPK

20 November 2018

Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu (kiri) bersiap menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Minggu, 18 November 2018. ANTARA
Jubir Prabowo: Politikus Sontoloyo Pro Jokowi Ditangkap KPK

Juru bicara Prabowo, Andre Rosiade mengatakan langkah KPK menagkap Bupati Pakpak Bharat sudah tepat.


Jubir Kubu Prabowo Sebut Bupati Pakpak Bharat Politikus Sontoloyo

19 November 2018

Bupati Pakpak Bharat, Remigo Yolando Berutu (tengah) dikawal petugas KPK saat diamankan ke gedung KPK, Jakarta, Minggu, 18 November 2018. ANTARA
Jubir Kubu Prabowo Sebut Bupati Pakpak Bharat Politikus Sontoloyo

Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu merupakan politikus Partai Demokrat tetapi tidak mendukung Prabowo di pilpres 2019.


Pengamat: Isu Receh di Pilpres 2019 Berpotensi Ciptakan Golput

18 November 2018

Dua calon presiden, Joko Widodo alias Jokowi dan Prabowo Subianto, menyapa hadirin dalam acara Deklarasi Kampanye Damai di halaman Tugu Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad, 23 September 2018. Dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tampil kompak mengenakan pakaian adat. REUTERS/Darren Whiteside
Pengamat: Isu Receh di Pilpres 2019 Berpotensi Ciptakan Golput

Isu receh seperti tampang boyolali dan sontoloyo bisa menjauhkan pemilih mengambang dalam Pilpres 2019. Berpotensi menciptakan golput.


Jokowi Sebut Politikus Sontoloyo, Pengamat: Pertahanan Diri

15 November 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi keterangan pada media usai membebaskan tarif Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, 27 Oktober 2018. TEMPO/Ahmad Faiz
Jokowi Sebut Politikus Sontoloyo, Pengamat: Pertahanan Diri

Masing-masing calon presiden 2019, yaitu Jokowi dan Prabowo dalam mengeluarkan jargon atau istilah politiknya.


Jokowi Sebut Politik Genderuwo, JK: Itu Kampanye Negatif

13 November 2018

Wakil Presiden Jusuf Kalla meninggalkan Pengadilan Tipikor setelah bersaksi dalam sidang peninjauan kembali kasus korupsi penyelenggaraan ibadah haji untuk terpidana Suryadharma Ali pada Rabu, 11 Juli 2018. TEMPO/Taufiq Siddiq
Jokowi Sebut Politik Genderuwo, JK: Itu Kampanye Negatif

Setelah polemik politikus sontoloyo, Jokowi menyindir aksi para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan.


Timses: Jokowi Sudah Ukur Efek Elektoral Sontoloyo dan Genderuwo

12 November 2018

Presiden Joko Widodo atau Jokowi,  saat bersilaturahmi dengan Peserta Kongres Indonesia Millenial Movement Tahun 2018 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin 12 November 2018. Forum ini mengangkat tema
Timses: Jokowi Sudah Ukur Efek Elektoral Sontoloyo dan Genderuwo

Ace membantah bahwa Jokowi sudah kehilangan narasi program karena mulai melancarkan sindiran-sindiran kepada kubu penantangnya.


Saat Jokowi Tertawa Dengar Tompi Bernyanyi Jangan Takut Genderuwo

11 November 2018

President Jokowi saat bertemu komunitas kreatif di Indonesia Creative Cities Network (ICCN) Jalan Braga No. 3 Bandung,  Sabtu malam, 10 November 2018.
Saat Jokowi Tertawa Dengar Tompi Bernyanyi Jangan Takut Genderuwo

Istilah politikus sontoloyo dan genderuwo merupakan pernyataan teranyar Jokowi yang mengundang berbagai respon dari pihak oposan.