Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pembakaran Bendera Tauhid, Maarif Institute Minta Warga Bijak

image-gnews
Anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. instagram.com
Anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. instagram.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Maarif Institute Muhammad Abdullah Daraz menyayangkan adanya peristiwa pembakaran bendera hitam bertuliskan aksara Arab kalimat tauhid oleh Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama di Garut, Jawa Barat.

"Menurut saya, pembakaran bendera itu adalah sesuatu yang tidak perlu untuk dilakukan," kata Daraz saat dihubungi Tempo pada Selasa, 23 Oktober 2018.

Baca: Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

Daraz melihat peristiwa itu berpotensi membuat masyarakat di bawah salah paham dan bisa menimbulkan konflik. Menurut dia, setiap tindakan perlu memerhatikan ekses dari respon masyarakat yang melihatnya.

"Meskipun kita tahu bahwa bendera itu sama sekali tidak mewakiliki bendera agama tertentu. Tapi mungkin saja mewakili kelompok tertentu," kata Daraz. Ia pun mengimbau agar masyarakat bisa lebih bijak menyikapi peristiwa ini dengan tidak membuat keributan atau polemik.

Maarif Institute berharap agar polisi mengusut motif di balik peristiwa pembakaran bendera tersebut.

Baca: GP Ansor: Jika Banser Terbukti Bakar Bendera Tauhid Bisa Dihukum

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa pembakaran bendera tauhid itu beredar lewat video yang berdurasi 02.05 menit yang viral di media sosial. Dalam video itu tampak ada seorang anggota berbaju Banser yang membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid. Belasan anggota Banser lainnya kemudian berkumpul untuk bersama-sama menyulut bendera tersebut dengan api. Sebagian dari mereka mengenakan pakaian loreng khas Banser lengkap dengan baret hitam.

Tak hanya bendera, mereka juga nampak membakar ikat kepala berwarna hitam bertuliskan aksara arab itu. Agar kedua benda lebih cepat dilalap api, mereka menggunakan koran yang juga telah disulut. Sementara itu, ada salah satu dari mereka yang mengibarkan bendera merah putih berukuran besar.

Saat api mulai besar dan melalap setengah bendera, sejumlah anggota Banser semakin semangat menyanyikan lagu NU. Beberapa di antaranya seraya mengepalkan tangan seirama dengan nada yang dinyanyikan.

Sementara itu, Kepolisian Resor Kota Garut telah memeriksa tiga orang saksi yang terlibat dalam kejadian.

Baca: Tanggapan MUI Soal Video Pembakaran Bendera Tauhid

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Maarif Institute Sebut Tiga Istilah untuk Gambarkan Politik Indonesia

36 hari lalu

Jungkir-balik Jokowi melanggengkan dinasti politik. Pembangkangan konstitusi mendapat perlawanan publik di banyak daerah.
Maarif Institute Sebut Tiga Istilah untuk Gambarkan Politik Indonesia

Maarif Institute gambarkan tiga istilah kondisi politik Indonesia, yaitu oligarki, plutokrasi dan partokrasi. Simak penjelasannya.


Petualangan Politik Raja Juli Antoni, Santri Muhammadiyah yang Hijrah dari PDIP ke PSI

7 Maret 2024

Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggantikan Surya Tjandra. Sebelum menjadi politisi PSI, Raja Juli merupakan politisi PDIP. Pada 2009, ia pernah mencalonkan diri dalam Pemilihan Legislatif, namun ia kalah saat pemilihan. Raja pernah didapuk menjadi Wakil Sekretaris Timses Jokowi-Ma'ruf hingga menjadi Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional Jokowi-Ma'ruf pada 2019. Selain itu, Raja juga aktif di bidang hukum dan organisasi Muhammadiyah. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah pada 2000-2022, Direktur Eksekutif Maarif Institut pada 2005-2009, dan Direktur eksekutif The Indonesian Institute (TII). TEMPO/M Julnis Firmansyah
Petualangan Politik Raja Juli Antoni, Santri Muhammadiyah yang Hijrah dari PDIP ke PSI

Sebelum jadi wakil menteri, Raja Juli Antoni meninggalkan PDIP dan mengundurkan diri dalam pencalonan Ketua Umum PP Muhammadiyah demi PSI.


Maarif Institute Menggelar Kegiatan Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif

7 Oktober 2022

Syafii Maarif. ANTARA
Maarif Institute Menggelar Kegiatan Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif

Maarif Institute bersiap menggelar Festival Pemikiran Ahmad Syafii Maarif pada Oktober 2022 hingga Mei 2023.


Nama Buya Syafii Dicatut Aliansi Masyarakat Nawacita Indonesia

22 Juli 2020

Buya Syafii Maarif di kediamannya Perum Nogotirto Sleman, DIY
Nama Buya Syafii Dicatut Aliansi Masyarakat Nawacita Indonesia

Menurut Ghozali, AMNI telah berbohong menyebut Buya Syafii sebagai Dewan Pembina organisasi tersebut dan Dewan Pertimbangan Presiden RI.


Maarif Institute Akan Kembali Gelar MAARIF Award 2020

19 Desember 2019

Ulama sekaligus pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafi'i Maarif menyampaikan sambutan pada Halaqah Kebangsaan Cendekiawan dan Ulama Muhammadiyah di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri oleh Syafiq Mughni selaku Staf Khusus Presiden bidang dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban serta Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus Presiden bidang Isu Keagamaan Internasional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Maarif Institute Akan Kembali Gelar MAARIF Award 2020

Khelmy berharap publik terlibat. Keterlibatan dilakukan dengan merekomendasikan nama-nama yang dianggap layak untuk diseleksi oleh Maarif Institute.


Kemendikbud dan Maarif Institute Kerjasama Tangkal Intoleransi

9 Oktober 2019

Ulama sekaligus pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafi'i Maarif menyampaikan sambutan pada Halaqah Kebangsaan Cendekiawan dan Ulama Muhammadiyah di Hotel Sari Pasific, Jakarta, Rabu, 6 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri oleh Syafiq Mughni selaku Staf Khusus Presiden bidang dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban serta Siti Ruhaini Dzuhayatin, Staf Khusus Presiden bidang Isu Keagamaan Internasional. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kemendikbud dan Maarif Institute Kerjasama Tangkal Intoleransi

Kemendikbud bekerja sama dengan Maarif Institute dalam upaya melawan intoleransi dan radikalisme yang rentan terjadi di sekolah.


Aksi 211 Tuntut Pemerintah Akui Bendera Tauhid Bukan Milik Ormas

2 November 2018

Kemacetan di sepanjang Jalan Merdeka Timur imbas tumpahnya massa orang dalam Aksi Bela Tauhid 2 yang menuju Bundaran Patung Kuda pada Jumat, 2 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Aksi 211 Tuntut Pemerintah Akui Bendera Tauhid Bukan Milik Ormas

Ribuan peserta Aksi 211 berunjuk rasa di Patung Kuda Jalan Thamrin, Jakarta dan bereaksi atas pernyataan polisi.


Wiranto Akan Temui Tokoh Aksi 211, Massa Ingin Bertemu Jokowi

2 November 2018

Kemacetan di sepanjang Jalan Merdeka Timur imbas tumpahnya massa orang dalam Aksi Bela Tauhid 2 yang menuju Bundaran Patung Kuda pada Jumat, 2 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Wiranto Akan Temui Tokoh Aksi 211, Massa Ingin Bertemu Jokowi

Mengenakan pakaian putih dan hitam, lengkap dengan ikat kepala serta bendera tauhid, aktivis Aksi 211 meminta Presiden Joko Widodo untuk menemuinya.


Polisi Siapkan 12.000 Personel Kawal Aksi Bela Tauhid 2 Hari Ini

2 November 2018

Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Barisan Nusantara Pembela Tauhid melakukan aksi bela tauhid di depan gedung Kementerian Koordinator, Politik, Hukum, dan Keamanan di Jakarta, Jumat, 26 Oktober 2018. TEMPO/Subekti
Polisi Siapkan 12.000 Personel Kawal Aksi Bela Tauhid 2 Hari Ini

Polda Metro siap menerjunkan 12.000 personelnya untuk mengamankan Aksi Bela Tauhid Jilid 2 yang akan dilaksanakan hari ini di wilayah Jakarta Pusat.


GP Ansor Minta Maaf atas Kegaduhan Pembakaran Bendera di Garut

24 Oktober 2018

Ketua GP Ansor, Yaqut Qolil Qoumas. yaqut-cholil.com
GP Ansor Minta Maaf atas Kegaduhan Pembakaran Bendera di Garut

Terkait insiden pembakaran bendera tersebut, GP Ansor tidak akan menyatakan permintaan maaf.