TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Maarif Institute for Culture and Humanity, Abdul Rohim Ghozali, menyatakan bahwa nama pendiri lembaga ini, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii sudah dicatut oleh Aliansi Masyarakat Nawacita Indonesia (AMNI).
Menurut Ghozali , AMNI telah berbohong menyebut Ahmad Syafii Maarif sebagai Dewan Pembina organisasi tersebut dan Dewan Pertimbangan Presiden RI.
“Maarif Institute for Culture and Humanity baru saja menerima informasi dari Asmul Khairi, bahwa nama Pendiri Maarif Institute, Ahmad Syafii Maarif, sudah dicatut,” ujar Ghozali, dalam siaran pers di situs resmi Maarif Institute for Culture and Humanity, Rabu, 22 Juli 2020.
Ghozali menemukan pencatutan nama Buya Syafii Maarif itu dalam berita yang berjudul Penghargaan "BEST LEADER AWARD Untuk Bp. Frederikus Gebze, S.E., M.Si dari DPP AMNI".
Pencatutan itu dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada 3 orang Bupati, 3 orang wali kota , dan 3 orang gubernur sebagai Best Leader 2019.
Ghozali mengatakan bahwa pencatutan nama oleh AMNI itu adalah penipuan karena dilakukan tanpa izin dan sepengetahuan Buya Maarif. Ia menegaskan bahwa pencatutan nama seseorang demi memperoleh keuntungan dapat dikategorikan sebagai tindak pidana penipuan.
Oleh karena itu, Maarif Insitute mengimbau sekaligus mendesak AMNI untuk segera menghentikan pencatutan nama dan meminta maaf kepada Buya Syafii. Sebab, jika kedua hal itu tidak segera dilakukan, Maarif Insitute akan menempuh langkah hukum kepada organisasi yang diketuai oleh Okferiadi Rasyid itu.
ACHMAD HAMUDI ASSEGAF