TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian dan TNI menggeledah kantor sekretariat Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Timika, Papua. Penggeledahan dilakukan sebagai bagian dalam pengembangan kasus yang melibatkan Ruben Wakla, pemilik peluru yang ditangkap di Bandara Moses Kilangin, Timika, Papua.
“Kami geledah kantor yang bersangkutan tadi pagi mulai jam 06.00 sampai 07.40 WIT,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal melalui pesan singkat, pada Sabtu, 15 September 2018.
Baca: Polri-TNI Tangkap 8 Orang Beserta Ratusan Amunisi di Papua
Kegiatan penggeledahan itu, kata Kamal, dipimpin oleh Wakil Kepala Kepolisian Resor Mimika Komisaris Arnolis Korowa, Komandan Distrik Militer Letnan Kolonel Inf Pio Lohitniaten Nainggolan, Komandan Rayon Letnan Kolonel Inf Johanis Parinusa, Komandan Rayon Militer Kapten Inf Teguh Heru dan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mimika Ajun Komisaris I Gusti Agun Ananta Pratama.
Adapun dari hasil geledah tersebut, Polri dan TNI menyita satu buah baju loreng, sepatu PDL 7 stel, sepatu gunung 2 stel, bendera BK 7 lembar, papan motif BK 1 lembar, kaos merah KNPB 30 buah, topi, baret, buku tentang komunisme, dokumen perjuangan KNPB, pistol rakitan jenis revolver, amunisi cal 5,56 mm 93 butir, amunisi AK 47 cal 7,62 mm 1 butir, tombak, busur panah, parang, pisau, banner dan spanduk, dan bendera KNPB 3 lembar.
Baca: Tito Karnavian Sebut Papua Masih Jadi Daerah Rawan di Pemilu 2019
Selain itu, TNI dan Polri menangkap delapan orang yang diduga merupakan aktivis KNPB yaitu TG, HW, HE, PN, EH, NA, JK, dan YW. Kini, kata Kamal, kedelapan orang itu sudah berada di markas Polres Mimika untuk proses hukum lebih lanjut.
Ruben Wakla, 20 tahun, seorang pelajar, sebelumnya kedapatan membawa 153 butir amunisi di Bandara Moses Kilangin ketika hendak terbang ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Senin, 10 September 2018.
Ia yang membawa ransel memasukkan barang bawaannya ke alat deteksi atau x-ray dan petugas mencurigai barang bawaannya. Setelah dicek ternyata berisi peluru yang berjumlah 153 butir serta uang tunai senilai Rp 110 juta.