TEMPO.CO, Jakarta- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengimbau kepada para ulama dan tokoh masyarakat supaya memberikan ceramah yang bersifat positif. "Berikan ceramah kepada masyarakat yang membuat sejuk, memberikan pedoman dan arahan agar umat berbuat lebih baik," kata Setyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin, 10 September 2018.
Polri, kata Setyo, telah membentuk satuan tugas nusantara yang bekerjasama dengan semua tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat. Polri sengaja melibatkan mereka untuk berperan sebagai penyejuk. "Kasihan nanti masyarakat kalau panas terus."
Baca:
Polri Sarankan Ustad Abdul Somad Lapor ...
Polisi Menjamin Keamanan Ustad Abdul Somad ...
Lebih lanjut, Setyo mengatakan bahwa Polri tidak akan mempermasalahkan jika ada tokoh agama yang akan membawakan topik politik dalam ceramahnya. Hanya saja, jika ceramah itu mengandung unsur provokasi dan tindakan hukum, Polri tak segan menindak.
Imbauan Polri disampaikan setelah pendakwah Abdul Somad beberapa kali ditolak berceramah di beberapa daerah dengan alasan mendapat ancaman dan intimidasi.
Baca:
Gus Solah Sarankan Ustad Abdul Somad Lapor ...
Pada Desember 2017, Ustad Abdul Somad ditolak oleh organisasi masyarakat (ormas) rakyat bali (KRB), ormas Gerakan Nasionalis Patriot Indonesia, dan anggota DPD asal Bali, Arya Wedakarna melalui media sosialnya. Somad juga ditolak otoritas bandara di Hongkong. Pada Juli 2018, untuk kedua kalinya ia dicekal oleh ormas Patriot Garuda Indonesia.
Somad akhirnya mengeluarkan pengumuman lewat akun Instagram pribadinya. Ia membatalkan ceramahnya di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri, dan Yogjakarta. Sedangkan di Jepara, ia ditolak GP Ansor.
Simak: Polri Sebut Ormas Tak Boleh Larang Abdul ...
Namun, di Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis, 6 September 2018, Somad berceramah atas undangan pemerintah setempat. TNI dan Polri menurunkan 500 personel untuk mengamankan acara itu. Kepala Kepolisian Resor Pangkep Ajun Komisaris Besar Tulus Sinaga mengatakan tidak ada penolakan masyarakat terhadap Somad.
ANDITA RAHMA | DIDIT HARIYADI