INFO NASIONAL – Anggota DPRD Sumatera Utara Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Paltak Siburian mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Utara (Taput), Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat. Menurut dia, setelah 79 tahun Kabupaten Tapanuli Utara berdiri, kini saatnya dipimpin oleh seorang perempuan.
"Inilah saatnya Taput dipimpin seorang ibu setelah 79 tahun lamanya kabupaten kita ini berdiri,” kata dia saat mendampingi Satika Simamora dan Sarlandy Hutabarat berkampanye dan berinteraksi dengan masyarakat Kecamatan Pahae Julu, Minggu, 3 November 2024.
Selain Paltak, hadir Ketua Umum Tim Pemenangan Satika-Sarlandy sekaligus Ketua DPC PDIP Taput, Nikson Nababan didampingi Sekretaris Umum, Dompak Hutasoit, serta Novari Sitompul selaku tokoh masyarakat dan mantan DPRD Taput dua periode dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut dia, jika Satika terpilih, maka akan menjadi momen yang langka. “Laki-laki dan perempuan sebenarnya sama dan setara. Sama-sama diberi kemuliaan dan kehormatan oleh Tuhan. Sepertinya Tuhan sudah menentukan bahwa lima tahun ke depan Taput dipimpin seorang ibu," ujar Paltak.
Dia pun memastikan mayoritas masyarakat mencintai Satika Simamora dan berharap perempuan anak dua tersebut memimpin Kabupaten Taput periode 2025-2030. Hal itu terlihat dari hasil 75 wilayah atau titik kampanye Paslon Nomor Urut 01 yang diikutinya sejauh ini.
"Kenapa saya belakangan ini aktif mendampingi Ibu Satika berkeliling ke banyak desa karena saya ingin membuktikan isu-isu yang beredar selama ini benar atau tidak,” ujar dia.
Salah satunya, lanjut dia, soal politik dinasti yang kerap didengungkan lawan politik. “Jujur saya harus mengatakan dari amatan saya bahwa ternyata dari 75 titik yang saya ikuti saat berkampanye dengan beliau, mayoritas masyarakat Taput mencintai Satika Simamora. Sebagian besar masyarakat mendukung Satika Simamora menjadi bupati Taput," kata politisi PDI-P tersebut.
Paltak Siburian membantah Satika Simamora maju pencalonan bupati Taput untuk meneruskan kepemimpinan sang suami, Nikson Nababan, jauh dari istilah politik dinasti. "Bicara Pilkada Taput bukan dinasti melainkan ini murni proses demokrasi,” kata dia.
Menurut dia, jika negara menganut sistem kerajaan, raja akan memberi titah kepada istri atau anaknya untuk melanjutkan kepemimpinan. “Danan itu harus diikuti oleh semua rakyat yang dipimpinnya. Sedangkan Ibu Satika melalui banyak proses dan tahapan oleh partai kami sehingga diberi amanah sebagai calon bupati Taput saat ini," kata lelaki yang berlatarbelakang advokat tersebut.
Sementara itu, Nikson Nababan menegaskan istrinya akan membawa ideologi presiden pertama Indonesia, Soekarno alias Bung Karno dalam memimpin Kabupaten Taput lima tahun mendatang.
Antara lain bentuk ideologi Bung Karno yaitu marhaenisme yang bertujuan untuk mengangkat harkat hidup rakyat kecil seperti petani dan buruh yang tertindas oleh orang-orang kaya dan penguasa. Lalu nasionalisme, kedaulatan, kerakyatan, persatuan serta Pancasila.
"Majunya Satika dan Sarlandy menjadi bupati dan wakil bupati Taput juga hanya tinggal melanjutkan kinerja saya selama bupati dua periode yang belum sempat diselesaikan. Apakah selama saya bupati masyarakat Pahae Julu sudah merasakan pembangunan? Apakah Satika-Sarlandy pantas dan layak untuk meneruskan kepemimpinan saya?" kata Nikson.
Oleh karena itu, lanjut dia, rangkul sebanyak-banyaknya masyarakat untuk memilih Satika-Sarlandy agar menang pada Pilkada 27 November 2024. “Harapan kita bersama pembangunan di Taput akan dilanjutkan dan ditingkatkan lebih baik lagi demi kesejahteraan rakyat Taput.”
Masyarakat Pahae Julu mengakui kepemimpinan Nikson Nababan sebagai bupati Taput dua periode telah banyak berbuat untuk daerah mereka. Antara lain pembangunan jalan hotmix di sepanjang Kecamatan Pahae Julu dan juga rabat beton, serta pembebasan hutan lindung sebagai tanah adat bagi masyarakat setempat.
Dalam orasi politiknya, Satika Simamora menekankan ia dan Sarlandy Hutabarat memiliki keikhlasan untuk melayani seluruh rakyat Taput. Dia pun mengajak masyarakat agar bijak dalam memilih pemimpin daerah, sehingga Taput terus bergerak maju sebagai salah satu kabupaten terbaik di Provinsi Sumatera Utara bahkan Indonesia.
"Saya akan berusaha membuat yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Taput. Kehadiran kami ke tempat ini untuk meyakinkan semua masyarakat di Pahae Julu, bahwa menjadi bupati bukan tujuan saya untuk mengumpulkan uang tetapi saya berkeinginan untuk membantu masyarakat agar hidupnya lebih sejahtera," kata dia.
Satika berkomitmen jika kelak niat tulusnya diridai Tuhan dan diamanahkan rakyat Taput menjadi bupati, akan membuat pelatihan pertanian dan UMKM untuk menambah pendapatan ekonomi rumah tangga masyarakat. "Kalau saya menang dan menjadi bupati akan saya berikan hati dan pikiran saya untuk mensejahterakan masyarakat Taput.”
Dia menambahkan, “Selaku seorang ibu, saya akan memfokuskan pelayanan lansia, stunting, kesehatan anak, pendidikan dan peningkatan perekonomian. Bagi saya, yang penting saya berbuat terbaik bagi rakyat dan rakyat sejahtera dan semua keluarga bisa bahagia,” ujar dia. Satika pun meminta masyarakat Taput untuk bersatu bersama-sama memenangkan Satika - Sarlandy pada 27 November 2024 nanti. “Kita dapat bekerjasama membangun kabupaten yang kita cintai ini," kata Satika. (*)