TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tak mempermasalahkan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mensosialisasikan pencapaian pemerintah. "Ya benar dong, semua rakyat harus tahu pemerintah tidur apa tidak, kan ternyata tidak," ujar Ryamizard di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin, 10 September 2018.
Ryamizard melihat sosialisasi itu bukan dimaksudkan mengarah ke kegiatan kampanye atau mengandung unsur politik. Menurut dia memang sudah sepantasnya jika pemerintah menyosialisasikan kinerjanya selama ini. "Kan rakyat, kita semua harus tahu Presidennya kerja apa. Masak tidak boleh tahu?" ucap Ryamizard.
Baca: Jokowi Minta Perwira TNI-Polri Sosialisasikan Program Pemerintah
Sebelumnya, pada 23 Juli 2018, Jokowi mengajak TNI dan Polri turut melakukan sosialisasi pencapaian dan kinerja pemerintah. "Saya titip agar seluruh perwira juga ikut disosialisasikan, ikut disampaikan pada momen-momen yang memang tepat untuk menyampaikan itu," kata Presiden Jokowi dalam sambutan kepada Siswa Sesko TNI dan Peserta Sespimti Polri di Istana Negara.
Namun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon meminta kepada Jokowi agar tidak menggunakan Polri dan TNI untuk mensosialisasikan keberhasilan pemerintah. "Saya kira itu bukan porsi mereka," kata Fadli di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan pada Sabtu, 1 September 2018.
Fadli juga mengingatkan kepada pemerintah untuk tidak menggunakan jalur birokrasi untuk mempolitisasi aparat keamanan. DPR, kata dia, belum mengambil sikap atau tindakan mengenai hal tersebut. Namun, ia telah membicarakan keresahan yang dirasakannya itu dalam rapat dengar pendapat.
Simak: Kepuasan Publik pada Kinerja Jokowi Tak Sebanding Elektabilitas