TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan sebilah keris kepada mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Djoko Santoso, yang berulang tahun ke-66 pada hari ini, Sabtu, 8 September 2018.
Baca juga: Kata Prabowo Soal Absennya SBY dalam Pertemuan Pimpinan Koalisi
"Hari ini saya beri kenang-kenangan sebuah keris sebagai tandanya seorang ksatria, seorang senopati, seorang ksatria," kata Prabowo di rumah Djoko Santoso, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu.
Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan alasannya terkesan dengan sosok Djoko hingga menyebutnya sebagai ksatria. Ia menceritakan dirinya dan Djoko pernah mengabdi bersama di militer. Djoko merupakan bawahan Prabowo saat itu. Prabowo mengatakan bawahannya itu dikenal sebagai pekerja keras dan idealis.
Baca juga: Prabowo Sebut Masalah Ekonomi Lebih Penting Ketimbang Timses
Sebagai seorang komandan, Prabowo mengakui dirinya sebagai sosok yang sangat keras. Namun ia mengaku tak pernah marah dengan Djoko Santoso. "Artinya apa? Beliau hampir tidak pernah membuat alasan buat dimarahi oleh pimpinan karena beliau kerjanya sangat luar biasa," ujarnya.
Karena luar biasa, Prabowo menuturkan karier Djoko Santoso pun melesat dan melewati dirinya. Karier Prabowo di militer hanya sampai bintang tiga, tapi Djoko hingga bintang empat. Meski berpangkat lebih tinggi, Djoko disebut tidak melupakan mantan komandannya.
Bahkan Djoko Santoso pernah meminta waktu buat menghadap Prabowo di rumahnya. "Saya katakan saya enggak bisa. Saya katakan, 'Pak Djoko, Anda sekarang sudah bintang 4. Di tentara, itu menentukan. Anda sudah atasan saya. Saya harus menghadap Anda'," ucap Prabowo mengenang masa itu.
Baca juga: Prabowo Bertemu Ketua Partai Pengusung Bahas Isu Terkini
Prabowo melanjutkan, Djoko Santoso menolak ia didatangi. Akhirnya, keduanya berkompromi dan sepakat bertemu di sebuah restoran. Dari pengalaman itu, Prabowo menilai Djoko memiliki jiwa ksatria. Bahkan, kata Prabowo, hingga pensiun pun Djoko tidak berhenti dan masih mau berjuang bersamanya di Partai Gerindra.
"Bayangkan beliau bintang 4 bersedia jadi wakilnya kembali seorang bintang 3. Saya kira itu. Saya terkesan sama beliau, beliau ksatria sejati. Beliau memperkuat di Gerindra," tuturnya.