TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelusuri pengakuan tersangka kasus suap proyek PLTU Riau-1 Eni Saragih perihal adanya aliran dana senilai Rp 2 miliar ke Musyawarah Nasional Luar Biasa atau Munaslub Partai Golkar tahun lalu.
Baca juga: Golkar: Tak Ada Uang Eni Saragih dan Idrus Marham untuk Munaslub
"Tentu satu keterangan saja tidak bisa berdiri sendiri, kami akan mengkonfirmasi, klarifikasi dan verifikasi dugaan aliran tersebut," ujar Juru bicara KPK, Febri Diansyah saat ditemui di kantornya, Senin 25 Agustus 2018.
Menurut Febri, pengakuan Eni Saragih itu akan dikonfrontasi dengan saksi lain. Aliran dana, kata Febri, harus jelas apakah dipergunakan untuk kepentingan pribadi, termasuk juga jika memang ada yang mengalir untuk sebuah kegiatan partai politik.
Namun Febri belum memastikan pihak mana yang akan diminta keterangannya terkait dugaan aliran dana ke Partai Golkar tersebut. Selain itu, kata dia, dugaan aliran duit tersebut juga akan dikonfirmasi dengan barang bukti yang ada.
Eni Saragih membenarkan adanya sebagian uang suap yang dia terima digunakan untuk pembiayaan Munaslub Partai Golkar Desember tahun lalu.
"Yang Rp 2 miliar, saya gunakan untuk Munaslub," ujar Eni seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Senin, 25 Agustus 2018.
Namun Eni Saragih enggan menjelaskan lebih lanjut terkait aliran duit tersebut. Ia mengatakan sudah mengatakan semuanya kepada penyidik KPK.
Baca juga: KPK Periksa Setya Novanto untuk Kasus Suap Proyek PLTU Riau-1
Soal uang yang mengalir ke Munaslub Golkar ini pertama kali diungkap oleh pengacara Eni Saragih, Fadli Nasution.
Ia mengatakan ada dugaan duit suap yang diterima Eni Saragih ikut mengalir ke Munaslub Golkar.
“Dana Rp 2 miliar itu merupakan bantuan dari saudara Kotjo (pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo) kepada Eni,” katanya kemarin.
Golkar menggelar Munaslub pada Desember 2017. Saat itu, Ketua Umum Setya Novanto terjerat kasus korupsi e-KTP. Dalam Munaslub itu terpilih Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
Ketua Organizing Committee Munaslub Partai Golkar 2017, Agus Gumiwang Kartasasmita membantah ada aliran duit suap proyek PLTU Riau-1 dari bekas Wakil Ketua Komisi Energi Eni Saragih, yang digunakan untuk membiayai Munaslub Golkar pada Desember 2017.
Baca juga: Pengacara Eni Saragih: Ada Duit Suap untuk Biaya Munaslub Golkar
"Saya sebagai Ketua OC Munaslub tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Saudara Eni Saragih untuk pembiayaan Munaslub tersebut," ujar Agus Gumiwang lewat keterangannya yang diterima Tempo pada Ahad malam, 26 Agustus 2018.