TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Organizing Committee Munaslub Partai Golkar 2017, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan partainya siap diaudit ihwal dugaan aliran duit suap proyek PLTU Riau-I dari bekas Wakil Ketua Komisi Energi Eni Saragih.
Baca: Golkar Bantah Ada Duit Suap Eni Saragih untuk Biaya Munaslub
"Kami clean and clear. Diaudit dimana pun siap," ujar Agus Gumiwang kepada Tempo di kantor DPP Golkar, Jakarta pada Senin, 27 Agustus 2018.
Agus membantah ada aliran duit suap proyek PLTU Riau-1 dari Eni Saragih yang digunakan untuk membiayai musyawarah nasional luar biasa atau Munaslub Golkar pada Desember 2017. "Kami bahkan kecewa, karena Ibu Eni selaku bendahara tidak memberikan kontribusi sepeser pun untuk Munaslub," ujar menteri sosial itu.
Hal tersebut diungkapkan Agus membantah pernyataan pengacara Eni Saragih, Fadli Nasution, yang mengatakan ada dana suap proyek PLTU Riau-1 yang digunakan untuk Munaslub Golkar pada Desember 2017 sebesar Rp 2 miliar. "Tidak benar pernyataan tersebut," ujar Agus.
Sebagai Ketua OC Munaslub, lanjut Agus, dia dapat mempertanggungjawabkan sumber dana pembiayaan Munaslub. "Semua rincian penggunaan dana Munaslub tersebut telah kami laporkan secara transparan dan sumbernya berasal dari mana," ujar dia.
Baca: Pengacara Eni Saragih: Ada Duit Suap untuk Biaya Munaslub Golkar
Agus menjelaskan, pada saat Munaslub 2017, Eni Saragih memang bertugas sebagai bendahara penyelenggara. "Namun semua sumber dana pelaksanaan teknis acara Munaslub tersebut tidak sepeser pun berasal dari Eni Saragih," ujar dia.
Sebelumnya, pengacara Eni menyebut dana yang digelontorkan klien-nya untuk Eni berasal dari Johannes Kotjo, pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited, yang juga merupakan tersangka dalam kasus suap PLTU Riau-1. “Dana Rp 2 miliar itu merupakan bantuan dari saudara Kotjo kepada Eni,” kata Fadli melalui pesan singkat pada Ahad, 26 Agustus 2018.