TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan anggota Pramuka tidak cukup hanya belajar sandi atau kode morse dan semafur saja. Seiring dengan perkembangan zaman, Jokowi meminta Pramuka berlatih bahasa pemograman.
Jokowi menegaskan, revitalisasi gerakan Pramuka sangat diperlukan di era sekarang. Sebab, tantangan yang dihadapi generasi muda di masa depan semakin berat dan untuk menggapai keberhasilan dibutuhkan perjuangan.
Baca: Menpora Imam Nahrawi Tak Hadiri Peringatan Hari Pramuka
"Adik-adikku semuanya, Pramuka harus dididik bukan hanya bahasa morse, tapi juga bahasa dan pengetahuan tentang digital, coding, artificial intelligence, kita semuanya harus tahu," kata Jokowi saat memberikan arahan di acara peringatan Hari Pramuka ke-57 di Lapangan Gajah Mada, Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta pada Selasa, 14 Agustus 2018.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. ANTARA
Menurut Jokowi, saat ini dunia sedang memasuki revolusi Industri 4.0 yang identik dengan robot, internet, dan lainnya. Hal itu, kata Presiden, bakal mengubah peradaban manusia. Beikut ini poin-poin pidato Jokowi di hari Pramuka ke-57 tersebut.
1.Tentang Generasi Y dan Generasi Z
Pramuka Indonesia, kata Presiden, harus tetap mempertahankan nilai-nilai kekaryaannya. Di balik latihan baris-berbaris, latihan mendirikan tenda, latihan membuat simpul tali dalam Pramuka, harus disadari ada nilai-nilai unggul kedisiplinan, nilai unggul ketekunan, dan akhlak yang mulia.
Angota Pramuka membantu para pemudik yang akan memasuki kapal ro-ro di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Rabu, 20 Juni 2018. Sejumlah relawan dari berbagai unsur, seperti Pramuka, PMI, dan Dinas Kesehatan, ikut membantu para pemudik yang akan melakukan perjalanan arus balik. ANTARA/Ardiansyah
Jokowi menambahkan bahwa nilai tersebut diperlukan generasi muda Indonesia untuk memenangkan persaingan global. Caranya, harus ditanamkan dengan kreatif, cara-cara kekinian, cara yang disenangi, hingga bisa mengikat perhatian generasi Y dan generasi Z.
2.Soal Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
Karakteristik generasi muda sekarang, kata Presiden Jokowi, sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. "Mereka (generasi Y dan generasi Z) adalah generasi yang kritis, yang mau bekerja keras yang perilaku hidupnya semakin digital itulah yang harus diperhatikan gerakan Pramuka agar tetap relevan dengan kehidupan saat ini".
Ketua Kwarda Pramuka Jawa Barat, Dede Yusuf pada acara program Pramuka Peduli membuat jembatan bambu di desa-desa terpencil tahun 2018. Pusinfo Kwarda Jabar
Presiden menitipkan pesan khusus kepada Gerakan Pramuka di seluruh nusantara, yaitu selalu mengingat dan menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. "Kalian adalah tunas-tunas manusia Pancasila yang menjaga dasar negara kita dan merawat persatuan bangsa Indonesia," katanya.
3. Gerakan Pramuka Perekat NKRI
Jokowi lantas meminta anggota Gerakan Pramuka menjadi generasi yang haus akan prestasi dan haus akan karya di bidang apapun. "Prestasi adalah kebanggaan bangsa. "Jika tiba saatnya bagi generasi kalian untuk memimpin bangsa ini, saya titip masa depan Indonesia. Bawalah bangsa ini ke masa kejayaan yang sudah lama dinantikan".
Upacara Hari Pramuka dirangkai dengan pemberian sejumlah penghargaan dan penandatanganan sampul hari pertama Gerakan Pramuka. Tema peringatan Hari Pramuka yakni Pramuka Perekat NKRI.