Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Lombok Kemarin Terbesar di Zona Subduksi Flores Back Arc

image-gnews
Warga yang panik menaiki kendaraan ketika terjadi gempa berkekuatan 7SR di Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, Ahad, 5 Agustus 2018. BMKG sempat mengeluarkan peringatan tsunami, sebelum akhirnya dicabut kembali. ANTARA/Ahmad Subaidi
Warga yang panik menaiki kendaraan ketika terjadi gempa berkekuatan 7SR di Kecamatan Ampenan, Mataram, NTB, Ahad, 5 Agustus 2018. BMKG sempat mengeluarkan peringatan tsunami, sebelum akhirnya dicabut kembali. ANTARA/Ahmad Subaidi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sub Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Wilayah Timur, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi atau PVMBG M Arifin Joko Pradipto mengatakan gempa Lombok yang terjadi Ahad, 5 Agustus 2018 dengan kekuatan 7 skala Richter, terhitung yang terbesar jika mengacu pada katalog gempa merusak di zona subduksi Flores Back Arc sejak tahun 1612 sampai 2014. “Ini yang terbesar,” kata dia.

PVMBG mencatat ada tiga gempa merusak yang bersumber dari zona subduksi Flores Back Arc itu. Gempa Lombok pertama terjadi pada 30 Mei 1979 pukul 16:23:33, dengan pusat gempa 8,2 LS-115,9 BT berkekuatan 6,1 kedalaman 25 kilometer. Goncangan gempa tercatat VIII-IX MMI mengakibatkan 29 luka berat, 98 luka ringan, 295 rumah penduduk rusak berat, 89 sarana ibadah rusak tersebar di Tanjung, Bayan, Ganga, Cakranegara, Narmada, serta Kediri.

Baca:
PVMBG: Sumber Dua Gempa Lombok Berada di Zona yang Sama
Mengapa Gempa Lombok Terjadi Terus-terusan? Ini Penjelasan PVMBG

Peristiwa kedua terjadi d Lombok Barat pada 20 Januari 2004 pukul 04:59:30 WITA dengan pusat gempa 8,4 LS-115,95 BT dengan kekuatan gempa 6,2 Skala Richter kedalaman 33 kilometer. Skala goncangan gempa tercatat VI MMI mengakibatkan 32 orang luka, 2.224 rumah warga rusak, 24 masjid  serta 7 sekolah rusak. Areal kerusakan tersebar di Mataram, Singkur, Motong Gading, Pemenang, Sekotong, Selagalas, dan Batukliang.

Gempa ketiga terjadi Lombok Utara pada 22 Juni 2013 dengan pusat gempa 8,43 LS-116,04 BT kekautan gempa 5,4 Skala Richter kedalaman 10 kilometer. Skala goncangan gempa tercatat V MMI mengakibatkan 30 orang luka, 5.286 rumah rusak tersebar di Ganga, Tanjung, dan Pemenang.

Baca: 358 Orang Dievakuasi dari Pulau Gili Trawangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala PVMBG Kasbani mengatakan gempa Lombok yang berselang sepekan yakni 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2018 berasal dari zona yang sama. “Gempa-gempa ini berada dalam zona yang sama, zona Flores Back Arc Thsrust,” kata dia di kantornya, di Bandung, Senin, 6 Agustus 2018. 

Zona subduksi atau thrust memanjang di utara Pulau Lombok hingga Flores. Panjangnya jauh lebih pendek dari zona subduksi di bagian selatan jajaran pulau-pulau itu, yakni zona subduksi akibat pertemuan lempeng benua yang memanjang sejak dari Aceh, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, hingga Pulau Timor. “Zona ini adalah busur vulkanik di sepanjang pulau-pulau itu, ada hunjaman.”

Simak:
Pasca- Gempa Lombok, Terjadi 132 Kali Guncangan Susulan
Gempa Lombok, Ini Kendala Penanganan dan Kebutuhan Mendesak

Kasbani mengatakan dua gempa Lombok berikut gempa susulannya berasal dari kelompok sesar di busur Flores. Kelompok-kelompok sesar naik, arah sudutnya naik dari selatan (dari utara menghunjam ke bawah). “Thrust (subduksi) itu di zona ini.”  Gempa inilah yang menyebabkan kerusakan, karena paling dekat dengan lokasi gempa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

4 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Erupsi Gunung Ruang, Badan Geologi Cabut Peringatan Bahaya Tsunami

Gunung Ruang masih berstatus Awas, namun Badan Geologi sudah mencabut peringatan dini tsunami.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

7 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

55 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan batu pijar terlihat dari Jorong Batang Silasiah, Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Jumat 23 Februari 2024 malam. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak Senin (19/2/2024) hingga Jumat (23/2) sore, aktivitas gunung yang berstatus siaga level III tersebut meningkat dengan 13 kali letusan dan 219 kali hembusan. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
60 Kali Letusan Gunung Marapi Sepanjang Februari 2024

Gunung Api Marapi di Sumatera Barat tercatat mengalami sekitar 60 kali sepanjang Februari 2024. Erupasi masih terjadi ketika proses akumulasi data.


Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

23 Februari 2024

Kondisi Gunung Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara saat meletus pukul 17.12 WIT, Sabtu, 12 Januari 2019. BNPB
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Pemukiman Warga Diguyur Hujan Abu

Gunung Ibu Halmahera kembali meletus tengah malam, pada pergantian hari. Hujan abu mencapai pemukiman warga.


Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

22 Februari 2024

Seorang warga melihat Erupsi Gunung Marapi yang kembali terjadi di Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Gunung Marapi pada level III. Foto TEMPO/Fachri Hamzah
Erupsi 42 Kali Bulan Ini, Abu Vulkanik Gunung Marapi Sempat Membumbung Hingga 900 meter

Sudah ada 42 kali letusan Gunung Marapi sejak awal Februari 2024 hingga hari ini. Abunya sempat menyundul ketinggian 900 meter.


Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

26 November 2023

Foto udara kondisi Gunung Anak Krakatau, Provinsi Lampung, Kamis 28 April 2022. ANTARA/HO-BNP
Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 450 Meter

PVMBG merekam aktivitas erupsi berupa lontaran abu vulkanik setinggi lebih kurang 450 meter dari atas puncak Gunung Anak Krakatau.


Gunung Dukono Halmahera Meletus Pagi Ini

21 November 2023

Aktivita Gunung Dukono yang mengeluarkan Abu Vulkanik Minggu 15 Januari 2017. Foto: Pos Pemantauan Gunung Api Dukono
Gunung Dukono Halmahera Meletus Pagi Ini

PVMBG menyampaikan Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, pada Selasa, 21 November 2023, pukul 07.33 WIT meletus .


Letusan Gunung Dukono Maluku Utara, Semburkan Abu Vulkanik 2.600 Meter

19 November 2023

Aktivita Gunung Dukono yang mengeluarkan Abu Vulkanik Minggu 15 Januari 2017. Foto: Pos Pemantauan Gunung Api Dukono
Letusan Gunung Dukono Maluku Utara, Semburkan Abu Vulkanik 2.600 Meter

PVMBG mencatat adanya letusan berupa semburan abu vulkanik setinggi 2.600 meter yang keluar dari kawah Gunung Dukono di Maluku Utara.


Hoax Gunung Slamet Jawa Tengah Meletus, Begini Kondisinya Menurut PVMBG

2 November 2023

Asap karhutla di Gunung Slamet terpantau di kawasan hutan lereng sebelah barat-selatan gunung. (ANTARA/HO-Perhutani)
Hoax Gunung Slamet Jawa Tengah Meletus, Begini Kondisinya Menurut PVMBG

PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Slamet, Jawa Tengah, untuk tenang dan tidak terpengaruh hoaks berkaitan dengan aktivitas vulkanik.


Awan Panas Menyembur dari Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada

20 September 2023

Asap putih keluar dari puncak Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 6 Februari 2019. Asap putih bertekanan disertai guguran material vulkanik dari kawah bagian utara masih mendominasi aktivitas erupsi efusif Gunung Karangetang. ANTARA
Awan Panas Menyembur dari Gunung Karangetang, Warga Diminta Waspada

Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah selatan.