TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berharap hasil Ijtima' Ulama yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Pusat pada Jumat 27 Juli 2018, menghasilkan rekomendasi pasangan calon presiden.
Rizieq Shihab menegaskan, keduanya nantinya akan meneken kontrak politik dengan para ulama untuk kemaslahatan agama, bangsa dan negara.
Baca : Rizieq Shihab Klaim Koalisi Keumatan Bisa Mirip Pertarungan Pilkada DKI 2017
"Didukung ulama dan umat, saya yakin pasangan calon yang direkomendasikan para ulama akan menang," ujar Rizieq Shihab lewat teleconference dari Mekah, Arab Saudi.
Rizieq mengklaim, saat ini ada lima partai yang bersama-sama dengan umat, yang ia sebut koalisi keumatan itu. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan Partai Berkarya. Rizieq menyebut, lima partai tersebut sebagai lokomotif perjuangan umat menegakkan keadilan.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Imam Besar FPI Rizieq Shihab bertemu di Mekkah. Foto pertemuan diunggah oleh Fadli melalui akun Twitternya pada Selasa, 22 Agustus 2017
"Ayo kita satukan koalisi umat. Ayo kita satukan mereka melawan komunisme, liberalisme, dan islamphobia," ujar Rizieq.
Pimpinan FPI itu juga berharap, Partai Demokrat segera bergabung. Rizieq meyakini, jika keenam partai tersebut bersama, terbentuk koalisi keumatan yang akan didukung gelombang umat besar. "Kekuatan umat akan jadi modal politik yang dahsyat," ujar dia.
Simak juga : Ijtima GNPF Ulama Berharap 5 Partai Deklarasikan Koalisi Keumatan
Acara pertemuan ulama ini mengundang lima pimpinan partai yakni, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya, yang dihadiri langsung masing-masing ketua umum partai yakni, Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan, Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, dan Tommy Soeharto. Perwakilan Demokrat tak tampak hadir.
Adapun Ketua GNPF sekaligus penanggung jawab acara Yusuf Muhammad Martak mengatakan pertemuan ulama ini bertujuan menjadi forum menyampaikan aspirasi umat ihwal koalisi keumatan untuk pemilihan presiden 2019. Sekaligus, menindaklanjuti diskusi para ulama dengan pimpinan-pimpinan partai politik itu sebelumnya. Hasil Ijtima'Ulama ini pun diharapkan, dapat menghasilkan rekomendasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden