TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab dalam pidato saat pembukaan Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF mengatakan Partai Demokrat perlu dirangkul dalam koalisi keumatan.
Baca juga: Kapitra Ampera Analogikan Restu Rizieq seperti Jembatan dan Ikan
"Kita terbuka untuk partai lainnya yang ingin bergabung, apalagi partai besar seperti Partai Demokrat," ujar Rizieq saat teleconference dengan peserta Ijtima di Hotel Menara Penisula, Jakarta pada 27 Juli 2018.
Rizieq mengklaim, saat ini ada lima partai yang bersama-sama dengan umat, yang ia sebut koalisi keumatan itu. Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang dan Partai Berkarya. Rizieq menyebut, empat partai tersebut sebagai lokomotif perjuangan penegak keadilan. "Ayo kita satukan koalisi umat. Ayo kita satukan mereka melawan komunisme, liberalisme, dan islamphobia," ujar Rizieq.
Rizieq meyakini, jika keenam partai tersebut bergabung, koalisi keumatan akan didukung gelombang umat yang besar. "Kekuatan umat akan jadi modal politik yang dahsyat," ujar dia.
Baca juga: Gerindra Kemungkinan Besar Berkoalisi dengan Partai Demokrat
Acara pertemuan ulama ini mengundang lima pimpinan partai yakni, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Berkarya, yang dihadiri langsung masing-masing ketua umum partai yakni, Prabowo Subianto, Zulkifli Hasan, Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, dan Tommy Soeharto. Perwakilan Demokrat tak tampak Hadir.
Sebelumnya Partai Demokrat memastikan akan berkoalisi dengan kubu Prabowo. Hal itu dinyatakan setelah pertemuan antara Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. Meski belum menghasilkan kesepakatan, SBY mengatakan jalan koalisi terbuka lebar dengan Gerindra.