TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya tiga orang tewas setelah baku tembak terjadi di Jalan Kaliurang kilometer 9,5 Sleman Yogyakarta Sabtu sore 14 Juli 2018.
"Ada tiga orang yang jika dilihat dari kondisinya (tertembak) meninggal dunia," ujar Juru bicara Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Yulianto di lokasi kejadian.
Yuli menuturkan dalam penyergapan itu dua anggota kepolisian juga terkena luka bacok di pinggang dan tangan. "Dari pelaku kami amankan satu unit senjata api dan lima senjata tajam," ujarnya.
Baca juga: Begini Ketegangan Saat Terjadi Baku Tembak di Jalan Kaliurang
Adapun kronologi kejadian baku tembak di Jalan Kaliurang itu diawali polisi yang akan menangkap 4 terduga teroris. Mereka mengendarai dua unit motor yaitu Honda Supra dan Yamaha NMax.
Dua terduga teroris yang mengendarai NMax menyerang anggota polisi. Penyerangan kepada anggota polisi itu dilakukan dengan menggunakan senjata tajam dari arah belakang dan mengenai punggung seorang anggota Densus 88 antiteror.
Kemudian 2 terduga teroris tersebut dikejar oleh tim. Mereka berlari ke rumah warga Jalan Kaliurang, Ngaglik, Sleman. Seorang diantaranya kemudian keluar menuju polisi sambil mengacungkan senjata tajam dan berteriak, "Allahu Akbar." Melihat ancaman pelaku yang mengayunkan senjata tajamnya ke arah polisi, terduga teroris itu ditembak.
Pada saat bersamaan, dua orang terduga teroris lainnya menyerang dengan menggunakan senjata tajam kepada anggota lainnya. Anggota polisi langsung menembak dua orang tadi.
Tiga terduga teroris yang ditembak itu tewas di tempat kejadian perkara. Adapun nama mereka adalah Sutrisno, Abdul Safei, dan Ghaniy Ridianto.
Adapun seorang terduga teroris lain yang berlari ke arah perkampungan di sekitar Jalan Kaliurang, hingga saat ini masih terus dikejar polisi. Pria itu diketahui bernama Basuki Rahmat.