TEMPO.CO, Jakarta - Warga Jalan Kaliurang KM 9,5, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, dikagetkan dengan beberapa kali suara baku tembak sejumlah orang pada Sabtu sore, sekitar pukul 17.10 WIB.
Di sela aksi tembak yang terdengar warga lebih dari 10 kali itu, tiba-tiba dua unit mobil minivan melintang di depan area lapangan olahraga futsal.
"Orang-orang teriak, 'Teroris, teroris, perampokan, perampokan’, warga berhamburan keluar," ujar Hudianto, 54 tahun, warga setempat saat ditemui Tempo di lokasi kejadian.
Di tengah kepanikan dan kebingungan warga itu, Hudianto pun melihat beberapa pengemudi ojek putar balik karena dilarang melintas.
"Jalan mulai ditutup pas hampir magrib, ada seorang laki-laki, sepertinya sudah mati di tengah jalan, enggak tahu siapa," ujarnya.
Hudi menuturkan, saat kericuhan itu, pihaknya juga sempat melihat masih ada baku tembak susulan. Sejumlah petugas yang diduga detasemen khusus dengan penutup muka dan senjata juga mulai menyebar.
"Ada pria naik motor matic dari utara, lalu jatuh, sepertinya kena tembak juga, warga lari berlindung," ujarnya.
Ia menduga pihak Densus 88 yang melakukan pencegatan. Sekitar seusai magrib, satu unit ambulans dan satu mobil jenazah terlihat masuk lalu tak berapa lama melintas keluar dari lokasi baku tembak.
Warga pun mengerubung melihat siapa di dalam dua mobil itu. "Yang di ambulans satu orang pakai sandal terlihat terlentang, yang di mobil jenazah enggak tahu," ujarnya.
Dari informasi dihimpun, ada dua pria tertembak dalam peristiwa itu. Pantauan Tempo hingga saat ini di lokasi kejadian masih tampak petugas masih berjaga. Jalan Kaliurang KM 9,3 sampai KM 9,5 pun masih ditutup. Garis polisi juga melintang di jalan tersebut.
Pada pukul 19.45, satu unit polisi bersenjata lengkap menggunakan motor trail juga masuk ke lokasi kejadian di Jalan Kaliurang KM 9,5.
"Kami belum tahu informasi lengkap soal (baku tembak) itu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah DIY Ajun Komisaris Besar Yulianto.