Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kata Pengamat Soal Cawapres Jokowi, Sri Mulyani atau TGB?

image-gnews
Presiden Jokowi memperhatikan mesin pengering jagung bergerak ketika meninjau pameran dan forum Indo Livestock 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat 6 Juli 2018. Pameran ini diikuti pelaku industri, peneliti, pemerhati, produsen, serta perwakilan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang peternakan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Jokowi memperhatikan mesin pengering jagung bergerak ketika meninjau pameran dan forum Indo Livestock 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat 6 Juli 2018. Pameran ini diikuti pelaku industri, peneliti, pemerhati, produsen, serta perwakilan lembaga pemerintah yang bergerak di bidang peternakan. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Zaenal A. Budiyono Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) memaparkan tentang calon wakil presiden pendukung Joko Widodo atau Jokowi dalam pilpres 2019. Menurut dia, problem sekarang di Indonesia adalah ekonomi.

"Kalau ingin berkoalisi berdasarkan program, maka dia (Jokowi) harus cari cawapres yang sangat paham dengan ekonomi," kata Zaenal dalam diskusi DCSC berjudul "Koalisi (Bukan) Harga Mati...? di Pulau Dua Resto, Senayan, Jakarta, Selasa 10 Juli 2018.

Baca juga: Ada Pensiunan TNI Sampai Politikus, Siapa Cawapres Jokowi?

Menurut Zaenal, tantangan periode ke-2 biasanya lebih realistis dan berat. "Infrastruktur dibangun, tapi ada lubang-lubang, seperti hutang BUMN, hutang luar negeri dan perang dagang dari Amerika dan Cina yang berefek ke Indonesia," kata dia.

Zaenal membahas soal tokoh muda, seperti Anies Baswedan. Dia menilai Anies di Jakarta memiliki modal untuk sesuatu yang spektakuler, misalnya reklamasi dan mengaudit gedung-gedung. "Tapi publik butuh sesuatu yang real. Pak Anies belum real dalam setahun," ujarnya.

Menurut dia, sebaiknya modal itu Anies tumpuk sampai lebih besar. "Kenapa Jokowi bangun infrastruktur? Karena itu dirasakan langsung oleh publik."

Pengamat politik sekaligus Eksekutif Kedai Kopi, Hendri Satrio, mengatakan menurut survei, Prabowo Subianto dan Jokowi masalahnya sama, yaitu dianggap kurang religius oleh publik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia pun membagi beberapa kriteria cawapres Jokowi. Pertama adalah religius. "Kalau yang dicari religius, maka saya menjagokan Tuan Guru Bajang (Gubernur Nusa Tenggara TGB Zainul Majdi)," kata Hendri. Dia mengatakan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar juga bisa masuk kriteria ini.

Baca juga: Teka-teki Nama Cawapres Jokowi, PDIP: Hanya Megawati yang Tahu

Lantas untuk kriteria ketua partai politik, Hendri menilai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy. Figur Romi dianggap juga religius.

Dari kriteria teknokrat, menurut Hendri, ada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pengusaha Chairul Tanjung, Menteri Keuangan Sri Mulyani,
serta Rizal Ramli. Namun Hendri menilai Rizal Ramli kemungkinan besar tidak dipilih karena soal kedekatan dengan Jokowi.

Kriteria berikutnya adalah dari kalangan militer. "Kenapa kriteria ini disebut paling bawah? Karena berdasarkan survei, Jokowi dan Prabowo sudah dipersepsikan tegas, jadi tidak begitu berpengaruh jika cawapresnya berlatar militer," ujar Hendri. Meski, kata dia, belakangan muncul nama Moeldoko untuk cawapres Jokowi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Alasan di Balik Keputusan Jokowi Memberi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

1 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyapa anak-anak yang menyambutnya saat tiba di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Selasa 23 Juli 2024. Presiden menghadiri peringatan Hari Anak Nasional Ke-40 bertema
Alasan di Balik Keputusan Jokowi Memberi Izin Tambang untuk Ormas Keagamaan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi blak-blakan soal alasan di balik penerbitan PP Nomor 25 Tahun 2024 yang mengatur pemberian izin usaha pertambangan atau IUP untuk ormas keagamaan.


Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024 tetap Berlangsung November 2024

10 jam lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Tahapan dan Jadwal Pilkada 2024 tetap Berlangsung November 2024

Berikut tahapan dan jadwal Pilkada 2024. Jokowi memastikan tak akan berubah dari Novermber 2024.


Tanggapan Jokowi Seusai PP Muhammadiyah Putuskan Terima Izin Tambang

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyapa anak-anak yang menyambutnya saat tiba di Istora Papua Bangkit, Jayapura, Selasa 23 Juli 2024. Presiden menghadiri peringatan Hari Anak Nasional Ke-40 bertema
Tanggapan Jokowi Seusai PP Muhammadiyah Putuskan Terima Izin Tambang

Jokowi mengatakan pemerintah tidak menunjuk ormas keagamaan seperti Muhammadiyah, mengajukan IUP. Tapi hanya menyediakan regulasinya.


Jokowi Mengaku Tak Tahu Sosok Pengendali Judi Online Berinisial T: Tanya ke Pak Benny

10 jam lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai meluncurkan golden visa Indonesia di hotel ritz carlton, Jakarta Selatan, Kamis,  25 Juli 2024. TEMPO/Daniel a. Fajri
Jokowi Mengaku Tak Tahu Sosok Pengendali Judi Online Berinisial T: Tanya ke Pak Benny

Jokowi meminta publik mempertanyakan sosok pengendali judi online berinisial T kepada Kepala BP2MI Benny Rhamdani.


Pendukung Prabowo dan Kader Gerindra Diangkat Jadi Komisaris BUMN di Akhir Masa Jabatan Jokowi

11 jam lalu

Belasan orang dekat Prabowo ataupun pengurus Partai Gerindra diangkat menjadi komisaris BUMN di akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
Pendukung Prabowo dan Kader Gerindra Diangkat Jadi Komisaris BUMN di Akhir Masa Jabatan Jokowi

Belasan pendukungt Prabowo atau kader Partai Gerindra diangkat menjadi komisaris BUMN di akhir masa jabatan Presiden Jokowi.


Jokowi Sebut Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27 di Dunia, Apa Saja Pemicunya?

11 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan pers ketika mengunjungi rumah duka Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz, yang wafat di Jakarta pada Rabu (24/7/2024). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Jokowi Sebut Daya Saing Indonesia Naik ke Posisi 27 di Dunia, Apa Saja Pemicunya?

Jokowi mengatakan naiknya peringkat daya saing Indonesia disebabkan sejumlah hal. Di antaranya, performa pertumbuhan ekonomi


Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang: Buka Lapangan Kerja Sebanyak-banyaknya

11 jam lalu

Sejumlah alat berat difungsikan dalam pemerataan tanah di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu 8 Mei 2024. Berdasarkan data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi pada kuartal I-2024 mencapai sebesar 24,3 persen dengan besaran Rp401,5 triliun dari target Rp1.650 triliun. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Jokowi Resmikan Kawasan Industri Terpadu Batang: Buka Lapangan Kerja Sebanyak-banyaknya

Jokowi mengatakan Kawasan Industri Terpadu Batang dibangun seluas 4.300 hektare dan akan menyerap 250 ribu tenaga kerja


Wajib Asuransi Kendaraan: Jokowi Sebut Belum Dibahas, Asosiasi Usul Disatukan dengan STNK

13 jam lalu

Ilustrasi kecelakaan beruntun. Shutterstock
Wajib Asuransi Kendaraan: Jokowi Sebut Belum Dibahas, Asosiasi Usul Disatukan dengan STNK

Presiden Jokowi sendiri mengatakan, sampai saat ini belum ada pembahasan tentang wajib asuransi kendaraan ini.


Siapa Sosok Inisial T yang Disebut Kendalikan Judi Online di Indonesia?

13 jam lalu

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam acara diskusi publik
Siapa Sosok Inisial T yang Disebut Kendalikan Judi Online di Indonesia?

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkap sosok berinisial T yang mengendalikan judi online.


Ahmad Sahroni Sebut Ada 'Dewa' Politik yang Atur Pilkada Jakarta, Pengamat: Penguasa dan Pengusaha

15 jam lalu

Sahroni Sebut Ada Dewa yang Mengatur Percaturan Pilkada Jakarta
Ahmad Sahroni Sebut Ada 'Dewa' Politik yang Atur Pilkada Jakarta, Pengamat: Penguasa dan Pengusaha

Sejumlah pengamat mengomentari pernyataan Ahmad Sahroni soal sosok dewa politik yang mengatur Pilkada Jakarta.