Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JK: Kaum Milenial Cenderung Ogah-ogahan Gunakan Hak Pilih

image-gnews
Wakil Presiden Jusuf Kalla  berada di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 10 Juni 2018, untuk bertolak ke Jepang. Setwapres RI
Wakil Presiden Jusuf Kalla berada di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, 10 Juni 2018, untuk bertolak ke Jepang. Setwapres RI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai kaum milenial cenderung ogah-ogahan menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum. Pemilihan yang tidak bersifat wajib disinyalir jadi penyebabnya.

"Pemilih milenial di banyak negara itu biasanya ogah-ogahan ikut pemilu. Paling banyak absen ya milenial, karena di Indonesia itu hak," ujar Jusuf Kalla saat tanya jawab dengan peserta pendidikan Lembaga Ketahanan Nasional, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin, 25 Juni 2018.

Baca: Jusuf Kalla: Pemilu 2019 Paling Rumit di Dunia

JK membandingkan kondisi di dalam negeri dengan di Australia. Di sana, pemilihan umum merupakan kewajiban. Kata JK, masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya diberi hukuman.

JK mencontohkan, satu orang Australia yang tidak memilih dalam pemilihan umum akan mendapatkan hukuman dengan membayar denda sebesar AUD$100. "Di sini sebaliknya, kalau datang dikasih Rp 100," kata JK sambil tertawa.

Melihat kecenderungan itu, JK menilai perlu ada program khusus yang ditawarkan calon peserta pemilu untuk menggaet minat pemilih dari kaum milenial. Pasalnya, kata dia, jumlah generasi tersebut selalu bertambah.

Baca: JK Berharap DPR Evaluasi Cara Pencoblosan di Pemilu

Beberapa tokoh partai politik selama ini telah menunjukkan upaya untuk mendekatkan diri kepada generasi milenial. JK menyebut Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy sebagai salah satu contohnya.

Menurut JK, pria yang akrab disapa Romy itu sering berpenampilan seperti anak muda dengan mengenakan celana jeans yang dipadu dengan sorban. "Contoh, fotonya Romy PPP. Dia pakai jeans, pake sorban, tidak pake kopiah. Supaya lebih dekat dengan milenial," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

4 hari lalu

Murid kelas 6 SDN Dayeuhkolot VII, mengerjakan soal try out Ujian Nasional SD di gedung PGRI di komplek Yon Zipur Dayeuhkolot, karena sekolahnya kebanjiran di Kabupaten Bandung, Jawa Barat 12 April 2016. TEMPO/Prima Mulia
Pro-Kontra Berbagai Tokoh Soal Penerapan Ujian Nasional yang Dikabarkan akan Diterapkan Lagi

Ujian Nasional (UN) bagi siswa sekolah dasar dan menengah dikabarkan bakal diterapkan kembali. Ini pendapat tokoh yang pro dan kontra.


Rano Karno Ingin Sambangi JK untuk Bahas Kelanjutan Pembangunan Museum Rasulullah

9 hari lalu

Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno atau Bang Dul (tengah) ditemani Once Mekel (kiri) melakukan kegiatan kampanye dengan warga Cipete Utara, Jakarta Selatan, Rabu, 23 Oktober 2024. Ditemani Anggota DPR fraksi PDIP Once Mekel, Bang Dul menarik aspirasi dari masyarakat melalui secarik kertas bertuliskan Jaring Asmara (Aspirasi Masyarakat Jakarta). TEMPO/Ilham Balindra
Rano Karno Ingin Sambangi JK untuk Bahas Kelanjutan Pembangunan Museum Rasulullah

Rano Karno mengatakan Jusuf Kalla bisa menjadi perantara komunikasi antara Indonesia dan pihak Arab Saudi.


Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

12 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Jusuf Kalla soal Kabinet Prabowo yang Dikritik Gemuk: Sulit Koordinasinya, Tapi Kita Doakan

Jusuf Kalla turut menanggapi soal kabjnet Prsbowk yang dinilai gemuk.


Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

14 hari lalu

Logo Google terlihat di kantor pusat perusahaan Eropa di Dublin, Irlandia, 27 Februari 2021. [REUTERS / Clodagh Kilcoyne]
Mengapa Milenial dan Gen Z Beralih dari Google?

Milenial dan Gen Z beralih ke platform seperti TikTok dan Instagram untuk kebutuhan pencarian daripada hanya mengandalkan Google.


PNM Gelar Learning Festival 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi Karyawan Gen Z dan Milenial

19 hari lalu

Direktur Operasional PNM Sunar Basuki (kedelapan kiri) beserta karyawan milenial dan gen Z foto bersama dalam acara Learning Festival 2024 di Ballroom Menara PNM. acara ini berlangsung mulai dari 7 hingga 11 Oktober 2024. Dok. PNM
PNM Gelar Learning Festival 2024 untuk Tingkatkan Kompetensi Karyawan Gen Z dan Milenial

Learning Festival 2024 selama lima hari. PNM berupaya meningkatkan kompetensi dan inovasi karyawan terutama milenial dan gen z.


Komentar JK soal Calon Menteri Prabowo: Semua Keren-keren

19 hari lalu

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (tengah) bersama pimpinan MPR RI saat memberikan keterangan di Jalan Brawijaya Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2024). ANTARA/Rio Feisal.
Komentar JK soal Calon Menteri Prabowo: Semua Keren-keren

JK mengingatkan bahwa koordinasi antarmenteri menjadi hal yang sangat penting karena mempertimbangkan besarnya Kabinet Prabowo-Gibran.


Mentan Amran Sulaiman Sebut Petani Milenial akan Berpendapatan Rp 20 Juta per Bulan: Di Atas Gaji Menteri

22 hari lalu

Kementerian Pertanian mengembangkan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan
Mentan Amran Sulaiman Sebut Petani Milenial akan Berpendapatan Rp 20 Juta per Bulan: Di Atas Gaji Menteri

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berusaha menggaet generasi milenial agar mau bekerja di sektor pertanian. Janjikan pendapatn di atas Rp 20 juta.


SBY dan JK Bakal Hadiri Acara Pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024

26 hari lalu

Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Presiden Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 26 Juni 2019. TEMPO/Egi Adyatama
SBY dan JK Bakal Hadiri Acara Pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024

SBY dan Jusuf Kalla akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Ahad, 20 Oktober 2024.


Pengamat Ungkap Alasan Sebut Gagasan Pramono Anung-Rano Karno Lebih Fokus dan Realistis

28 hari lalu

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024. Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global. ANTARA/Aprillio Akbar
Pengamat Ungkap Alasan Sebut Gagasan Pramono Anung-Rano Karno Lebih Fokus dan Realistis

Pengamat menuturkan program Pramono Anung-Rano Karno melindungi gen Z yang menjadi korban PHK sangat tepat.


Deklarasi Damai Pilkada Jabar Hanya Dihadiri 3 Kontestan, Bawaslu Dinilai Belum Optimal

28 hari lalu

Ketua Majelis Sidang Bawaslu Puadi (kiri) didampingi anggota Majelis Sidang Bawaslu Totok Hariyono (kanan) memimpin sidang pembacaan putusan dugaan pelanggaran administratif Pemilu 2024 dengan pihak terlapor Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Bawaslu memutuskan menjatuhkan sanksi teguran kepada Zulkifli Hasan karena terbukti melanggar administratif Pemilu 2024 dengan tidak melakukan cuti sebagai menteri perdagangan saat kampanye di beberapa daerah. ANTARA/Aprillio Akbar
Deklarasi Damai Pilkada Jabar Hanya Dihadiri 3 Kontestan, Bawaslu Dinilai Belum Optimal

Sejumlah kontestan tidak hadir saat acara deklarasi damai Pilkada Jawa Barat, Bawaslu disorot