TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengibaratkan ideologi dan aksi teror seperti gunung es. Aksi teror merupakan bagian puncak gunung es yang muncul dari ideologi sebagai bagian bawah gunung es.
Hal tersebut disampaikan Tito saat mengunjungi Mapolresta Surabaya, Jawa Timur, yang ditimpa aksi teror bom pada Mei lalu. "Pemberantasan terorisme ini diibaratkan seperti gunung es," kata Tito dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 1 Juni 2018.
Baca: Safari Ramadan, Kapolri dan Panglima TNI ke Mapolresta Surabaya
Tito menjelaskan, pemberantasan terorisme belum efektif dengan hanya menindak aksi-aksi serangan teror, tapi harus mematikan akar masalahnya, yaitu ideologi terorisme tersebut. Hal ini seperti sifat gunung es yang saat puncaknya dihancurkan, akan membentuk kembali.
Mantan Kapolda Papua tersebut mengatakan, jika hanya menindak aksi serangan tanpa melumpuhkan ideologinya, tindak aksi teror akan tetap ada.
Baca: Resmikan Polda Kalimantan Tengah Jadi Tipe A, Ini Pesan Kapolri
Tito mengatakan kepolisian masih terus memburu kelompok-kelompok yang diduga terkait dengan terorisme, mulai pemetaan hingga penangkapan. "Polri masih terus melakukan upaya pemetaan dan penangkapan," ujarnya.
Tito juga mengajak elemen masyarakat untuk ikut terlibat bersama pemerintah melawan penyebaran paham-paham radikal. "Juga perlu rencana aksi, baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk melawan paham-paham radikal," katanya.