TEMPO.CO, Jakarta - Hasil rapat koordinasi nasional Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) menghasilkan sejumlah keputusan. Diantaranya adalah menyatakan dukungan kepada Rizieq Shihab untuk maju sebagai calon presiden 2019 dan merekomendasikan sejumlah nama lainnya sebagai kandidat.
"Selain sepenuhnya memperjuangkan Rizieq Shihab sebagai calon presiden, PA 212 juga merekomendasikan beberapa namanya lainnya," ujar Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif di Cibubur pada Selasa, 29 Mei 2018.
Baca: Tim Ulama PA 212 Minta Polisi Hentikan Semua Kasus Rizieq Shihab
Adapun capres yang direkomendasikan PA 212 adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Slamet mengatakan nama tersebut disaring berdasarkan kriteria capres yang telah disepakati dalam rakornas. Kriteria tersebut antara lain beragama islam, berintegritas, berkomitmen pada Pancasila dan menjaga kesatuan NKRI serta tidak termasuk dalam aliran sesat dan paham komunis.
Baca: Rakornas PA 212, Rizieq Shihab Didukung Jadi Capres
Berdasarkan hasil rakornas, lima nama tersebut mengerucut dari 10 nama. Nama tokoh lain yang muncul adalah tokoh reformasi Amien Rais, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur DKI Jakarta Aneis Baswedan dan Presiden Joko Widodo.
Menurut anggota PA 212, Eggi Sudjana, nama Jokowi memang ada muncul dalam rakornas, namun gugur karena perserta sepakat bahwa 2019 harus ganti presiden. "Kalau ganti, berarti bukan Jokowi dong," ujarnya.