TEMPO.CO, Jakarta - Korban ledakan bom di tiga gereja di Surabaya bertambah. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan korban tewas bom Surabaya kini menjadi 13 orang tewas dan 43 orang mengalami luka-luka.
"Sampai saat ini, korban tewas tambah menjadi 13 orang," kata Barung sesaat setelah mendampingi Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Ahad, 13 Mei 2018.
Baca: Bom Surabaya, Kapolri Ungkap Tiga Jenis Bom yang Dipakai
Barung memastikan, dari 13 korban yang meninggal, enam di antaranya adalah pelaku pengeboman yang merupakan satu keluarga. Mereka adalah Dita Uprianto, 48 tahun, Puji Kuswati (43), FS (12), PR (9), Yusuf Fadil (18), dan FH (16).
Dia menambahkan, 43 korban luka-luka masih dirawat di beberapa rumah sakit, antara lain di Rumah Sakit Bedah Surabaya, Rumah Sakit Bhayangkara (6 orang), Rumah Sakit dr Soetomo (3 orang), dan Rumah Sakit Santo Vincentius Surabaya. "Yang luka-luka termasuk dua personel polisi," ujarnya.
Baca: Pelaku Bom di Surabaya Satu Keluarga, Begini Pembagian Tugasnya
Pagi tadi, bom meledak secara beruntun di Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno. Tiga bom Surabaya itu meledak berurutan dalam waktu 30 menit.