Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Fahri Hamzah Sebut Amien Rais Layak Jadi Bapak Reformasi

image-gnews
Franky Sahilatua, dengan latar dari kiri: M. Hatta Rajasa, Ny. Kusnasriyati Sri Rahayu/Ny. Amien Rais, Amien Rais, dan Siswono Yudohusodo, menyanyi dalam rangka memeriahkan acara Deklarasi calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Partai Amanat Nasional (PAN) di Gedung Joeang, Jakarta, 9 Mei 2004. TEMPO/Arie Basuki
Franky Sahilatua, dengan latar dari kiri: M. Hatta Rajasa, Ny. Kusnasriyati Sri Rahayu/Ny. Amien Rais, Amien Rais, dan Siswono Yudohusodo, menyanyi dalam rangka memeriahkan acara Deklarasi calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Partai Amanat Nasional (PAN) di Gedung Joeang, Jakarta, 9 Mei 2004. TEMPO/Arie Basuki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta-Sosok Amien Rais banyak diperbincangkan dalam diskusi bertajuk Menyoal Distorsi Fakta Sejarah Reformasi 98 di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Rabu 9 Mei 2018. Kegiatan ini diadakan oleh Komite Pemenangan Pemilu Nasional (KPPN) Dewan Pimpinan Pusat PAN.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah yang menjadi salah satu pembicara menilai Amien Rais adalah bapak reformasi dan memiliki komitmen kepada sistem. "Pak Amien bikin partai, bertarung dengan yang lain. Berani di depan umum," kata dia.

Fahri juga bercerita tentang peran Amien Rais saat reformasi 1998. Pada 19 Mei, kata dia, mereka mengumumkan akan pawai kebangkitan nasional esok harinya di Monumen Nasional (Monas). Malamnya mereka keliling Monas dan melihat begitu banyak tentara. Amien pun meminta aksi itu dibatalkan karena bisa berbahaya.

Baca: Gatot Nurmantyo Bela Amien Rais soal Bicara Politik di Masjid

Pada dini hari, mereka mengadakan konferensi pers untuk membatalkan agenda pawai itu. "Pengawasan Monas begitu ketat, tentara begitu banyak, tapi DPR kosong. Mahasiswa yang hendak ke Monas belok ke DPR, terjadilah akumulasi massa ke DPR. Di situ ada panggung," ujar Fahri.

Keesokan harinya, atau 21 Mei 1998, Presiden Soeharto pun menyatakan mundur setelah desakan itu. Menurut Fahri, ketika Soeharto mundur, Amien digoda luar biasa. "Pak Amien disiapkan jadi presiden. Tapi apa, seorang Amien Rais, dia tidak mau. Dia bikin partai politik," ucapnya.

Menurut Fahri, Amien Rais mempersilakan B.J. Habibie untuk menjadi presiden dan Amien memilih berada di luar menjadi lawan tinju. Habibie dia ibaratkan sebagai pemain bertahan. Sedangkan Amien, kata Fahri,  berada dari luar melakukan serangan-serangan supaya demokrasi di negara ini sehat. "Coba bayangkan orang seperti Pak Amien memilih membentuk PAN yang sebetulnya banyak dinamikanya. Ide melahirkan PAN adalah ide seorang reformis," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak: Fahri Hamzah: Tiga Partai Paling Memanfaatkan Jokowi, Siapa?

Fahri berujar Amien banyak dilamar partai besar kala itu untuk menjadi ketua umum. "Tapi dia ingin supaya generasi-generasi bangsa ini lahir. Inikah karakter Amien Rais," kata Fahri. "Kalau orang menganggap kok Amien kritis kepada Jokowi, mohon maaf, kepada Habibie juga saban hari kritis."

Mulai dari Soeharto, kata dia, Amien Rais sudah kritis. Begitu pula kepada presiden-presiden lainnya hingga Soesilo Bambang Yudhoyono. "Kalau hari ini Pak Amien kritis, karena dia tidak berubah."

Bagi orang-orang yang saat ini mengkritik Amien Rais, Fahri minta agar mereka menanyakan kepada Joko Widodo, di mana mereka pada saat reformasi. Menteri di pengujung era Orde Baru, Fuad Bawazier, mengatakan apa yang disampaikan Fahri Hamzah tentang reformasi itu akurat.  "Memang tekanan politik terhadap Pak Harto terasa sejak lama, mulai tahun 1996 ke atas, setelah Bu Tin meninggal," ujarnya.

Soeharto, kata Fuad, bisa mengatasi soal keamanan, politik, dan intelijen namun kurang lihai dalam bidang ekonomi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

18 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

20 hari lalu

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amin Rais (kiri)  berbincang dengan warga saat berkunjung ke Posko Bantuan Hukum kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, kamis 5 Oktober 2023. Kunjungan tersebut untuk membuka posko pelayanan masyarakat yang akan fokus pada bantuan layanan hukum dan informasi bagi warga terdampak relokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City Pulau Rempang. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

23 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

44 hari lalu

Sukarno dan Soeharto
58 Tahun Lalu Sidang MPRS Putuskan Soeharto Jadi Pejabat Presiden, Dimulainya Orde Baru

Pada 12 Maret 1966, MPRS menunjuk Soeharto sebagai Pejabat Presiden pada 12 Maret 1967. Ini menandai berakhirnya kekuasaan Sukarno, berganti Orde Baru


Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

51 hari lalu

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono (tengah) memimpin pertemuan kelompok G-33 menjelang Konferensi Tingkat Menteri ke-13 (KTM13) WTO di Abu Dhabi, PEA, Minggu (25/2/2024). (ANTARA/HO-Ditjen PPI Kemendag/dok.pri)
Reformasi Penyelesaian Sengketa Perjanjian Investasi Dibahas di Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO

Kemendag menyebut dalam Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO membahas soal penyelesaian sengketa perjanjian investasi maupun banding.


Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

51 hari lalu

Solihin GP dan Presiden Soeharto (Dok. Facebook/Sejarah Sunda)
Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.


Muncul Petisi Jogja: Ingatkan Jokowi hingga Dukung Hak Angket DPR Selidiki Indikasi Pemilu Curang

51 hari lalu

Aksi Gejayan Memanggil di Yogyakarta, Senin, 12 Januari 2024. Foto: Michelle Gabriela Momole/TEMPO
Muncul Petisi Jogja: Ingatkan Jokowi hingga Dukung Hak Angket DPR Selidiki Indikasi Pemilu Curang

Aksi unjuk rasa di Nol KM Jogja mendukung hak angket DPR untuk selidiki indikasi kecurangan pemilu. Berikut 3poin Petisi Jogja.


Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

53 hari lalu

Grace Natalie. Foto/Instagram
Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?


Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

54 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.


Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

54 hari lalu

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah saat ditemui di Komplek Parlemen, Selasa, 7 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki
Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU