TEMPO.CO, Jakarta - Relawan #2019GantiPresiden membacakan aspirasi secara bersama-sama. Penggagas gerakan, Mardani Ali Sera, menjadi pembaca aspirasi, yang selanjutnya narasinya diikuti massa gerakan itu.
"Kami relawan nasional 2019 ganti presiden dengan ini menyatakan sikap keprihatinan atas kemiskinan, ketidakadilan, ketidakberpihakan, dan ancaman terhadap kedaulatan serta krisis kepemimpinan yang terjadi saat ini di bumi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," kata Mardani saat berorasi dalam acara deklarasi #2019GantiPresiden di pintu barat daya Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 6 Mei 2018.
Baca: Deklarasi #2019GantiPresiden, Mardani Singgung Utang Pemerintah
Dalam aspirasinya, gerakan #2019GantiPresiden menyatakan bertekad akan terus berjuang bersama seluruh rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan berakhlak mulia dengan memohon rida Allah SWT dan dukungan dari seluruh rakyat.
"Kami siap mengawal jalannya proses pemilu yang jujur, adil, dan bebas dari segala bentuk kecurangan hingga terwujudnya 2019 ganti presiden secara sah dan konstitusional pada 17 April 2019," kata massa #2019Ganti Presiden bersamaan.
Baca: Bawaslu Minta Relawan Pilpres Saling Menghormati
Sekitar 500 orang menghadiri deklarasi gerakan tersebut. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, merupakan penggagas gerakan #2019GantiPresiden.
Dalam deklarasi, terus terdengar sahut menyahut suara massa sambil berteriak ketika Mardani menyebutkan #2019GantiPresiden. Massa yang terdiri atas anak-anak, bapak-bapak, dan ibu-ibu itu mengangkat tangan sambil mengacungkan jari kelingking dan jempol mereka.
Ada banner ukuran 4 x 8 meter yang membentang di antara massa #2019GantiPresiden tersebut. Penjual kaus dan topi juga ikut meramaikan deklarasi tersebut. Di antara pedagang, juga ada yang menjual atribut PKS.