TEMPO.CO, Jakarta -Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan kalau ada rencana membuat Setya Novanto menjadi gila selama menjalani persidangan kasus korupsi e-KTP. Tawaran itu dilontarkan seseorang bernama Victor kepada Fredrich Yunadi dalam percakapan telepon antara keduanya.
Rekaman percakapan diambil pada 18 Desember 2017 saat Fredrich sudah tidak menjadi kuasa hukum Setya Novanto. Rekaman itu dibuka pada sidang dengan terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo, dengan saksi Setya Novanto di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jumat 27 April 2018.
BACA: 5 Bantahan Setya Novanto dalam Sidang Bimanesh Sutarjo
Begini isi percakapan tersebut:
Fredrcih Yunadi (FY): Bagaimana sekarang?
Viktor (V): Heh, ini saya kan ngeliat itu yang klien itu, pak Fredrich
FY: Siapa?
V: Pak Setnov
FY: He-eh bagaimana?
V: Itu kan dianggap orang kan bermain-main berpura-pura gitu
FY: iya
V: Kalau mau, ada temen saya, dia jago. Dia jadi selalu sidang itu dibikin gila, dokter periksa dia gila. Ah, nanti abis itu cabut lagi dia gilanya
FY: Emang bisa?
V : Bisa. Dia di Bangka, di Bangka nih
FY: Ooh
V: He-eh, kemarin itu saya bilang 'Kamu bener yakin?', 'Yakin saya kirim hantu gunung,'. Nanti pas diperiksa gila. Ah ya di Bangka itu buktinya dia bilang. Jadi saya kasihan juga orang udah kayak gitu udah tahan
FY: Iya
V: Terlepas dia salah, tapi kan jangan kita perlakukan orang udah kayak gini
FY: Iya seperti binatang diberlakukan
V: Saya kemanusiaan saja lah, saya ngeliat bukan. Saya lagi cari cari bagaimana masuk ke keluarga dia, kalau bisa, kalau dia mau, kita buktikan
FY: begitu ya?
V: Iya Firman Wijaya
FY: Dia kan, dia gak dia, dia gak deket dia
V: He-eh. Jadi kalau Pak Fredrich kan udah deket tuh
FY: Heh, percuma
V: Kalau mau
FY: Firman, sebenarnya kan tidak diterima itu juga karena kan dia suka, pura-pura kan jadi anak buahnya Maqdir gitu masuknya
V: Oh itu, tapi kenapa dia kenapa mundur?
FY: Saya gak suka sama Maqdir
V: Oh bener. Bener. Belagu dia
FY: Iya. Memang enggak suka saya sama dia. Ya coba nanti saya bicarakan deh
V: Kalau bagus, masuk, kan sidang ini kita kerjain dia
FY: he eh he eh
V: jadi saya bilang bisa sembuh lagi enggak. Sembuh. Pokoknya kita setiap sidang kita bikin dia gila
FY: Begitu ya?
V: He eh. Nanti diperiksa dokter pun, dia jadi gila.
FY: Memang bisa.. bisa begitu? Kamu yakin bisa?
Baca: Setya Novanto Stres Divonis 15 Tahun Penjara
Kemudian, jaksa penuntut umum KPK Takdir Sulhan pun bertanya ke Setya Novanto. “Apakah saksi tahu ini suaranya Pak Fredrich?”
“Kurang ingat, tapi kumisnya kedengaran,” jawab Setya Novanto yang mengundang tertawa pengunjung sidang.
“Dalam percakapan disebut nanti diperiksa dokter pun jadi gila? Apakah dokter yang disebut dalam percakapan itu tahu siapa maksudnya?” tanya jaksa Roy Riady.
Simak: Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum Akan Melarang Mantan Koruptor untuk Nyaleg
“Tidak tahu maksudnya, tidak pernah membicarakan,” jawab Setya Novanto.
Novanto menjadi saksi untuk terdakwa dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan Ketua DPR ini diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP-Elektronik.
ROSENO AJI | ANTARA