TEMPO.CO, Jakarta -Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo menganggap berlebihan pemberitaan mengenai keterlibatannya dalam kasus merintangi penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi. “Di media saya disebut suruh pasang infus yang hanya ditempel di lengan Setya Novanto lah, ada isu bola panas lah, saya bingung loh,” kata Bimanesh kepada Tempo usai menjalani persidangan sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin 23 April 2018.
Bimanesh merupakan dokter yang menangani Setya Novanto pasca kecelakaan mobil pada 16 November 2017 lalu. Bimanesh didakwa Jaksa KPK merekayasa sakit Setya agar mantan Ketua DPR terhindar dari penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Baca: Ada Kejanggalan Surat Visum Setya Novanto yang Dibuat Bimanesh
Pemberitaan mengenai infus yang Bimanesh maksud adalah mengenai kesaksian seorang perawat Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Indri Astuti pada Senin 2 April 2018. Dalam kesaksiannya, Indri mengatakan Bimanesh menyuruhnya agar infus Setya Novanto hanya ditempel saja.
Mengenai pemberitaan “bola panas”, Bimanesh merujuk pada kesaksian dokter Instalasi Gawat Darurat RS Medika Permata Hijau Michael Chia Cahaya. Pada Kamis 22 Maret 2018, menurut Michael, Bimanesh menganggap keberadaan Setya Novanto di RS Medika sebagai "bola panas" yang siap ia hadapi. “Yang dihebohkan itu kan yang membikin misleading,” keluh Bimanesh.
Bimanesh berharap media mengkonfirmasi apabila ingin menulis berita tentang fakta-fakta persidangan. “Orang kok ada kepikiran membuat pemberitaan seperti itu. Sedih saya,” kata Bimanesh.
Sepanjang Tempo mengikuti persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Bimanesh lebih sering menolak memberikan pernyataan di media. Ketika ditemui awak media, Bimanesh lebih banyak diam. Ia jarang memberikan bantahan di depan wartawan terkait fakta persidangan yang memberatkan dirinya.
ALFAN HILMI