TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PKS Mardani Ali Sera mengatakan akan melibatkan Rizieq Shihab dalam menentukan calon presiden yang diusung gerakan #2019GantiPresiden.
"Kami akan banyak mendengar arahan dari Habib Rizieq dan ulama untuk menentukan calon presiden yang akan didukung," kata dia Rabu, 4 April 2018.
Mardani yang juga politikus PKS ini, membidani gerakan #2019GantiPresiden melalui media sosial. Berawal dari unggahan videonya soal wacana mengalahkan Jokowi dalam Pemilihan Presiden 2019, gerakan tersebut terbentuk pada 8 Maret 2018. "Lalu muncul hashtag itu. Dan terbentuklah relawan," kata dia.
Mardani beralasan membuat gerakan ini untuk mendidik masyarakat dalam berpolitik. Gerakan ini, kata dia, akan memberikan data, analisa dan menyodorkan calon presiden selain Jokowi.
Baca juga: Dukung Gerakan #2019GantiPresiden, Fadli Zon Ingin Cari Kausnya
Dia juga mengatakan gerakan ini merupakan antitesa dari gerakan yang sudah bergulir yaitu "Dua Periode" untuk Jokowi. Demokrasi, kata dia, perlu kompetisi bila ingin berjalan lebih baik.
"Dibanding liga Inggris atau Piala Dunia 2018 sekalipun, kompetisi Pilpres 2019 justru jauh lebih penting, lebih signifikan bagi rakyat Indonesia," kata dia.
Dia mengatakan sejauh ini belum menentukan calon presiden yang akan didukung melawan Jokowi dalam Pilpres 2019. Namun, dia mengatakan sudah berkonsultasi dengan Rizieq melalui aplikasi WhatsApp. Rizieq, kata dia, mendukung gerakan ini. "Dia kan guru bangsa, pokoknya semua yang ingin kebaikan didukung beliau," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, juru bicara FPI Slamet Maarif beranggapan, Rizieq Shihab belum memberikan dukungannya untuk gerakan #2019GantiPresiden. "Enggak, belum sampai situ kayaknya," kata Slamet saat dihubungi, Rabu, 4 Maret 2018.
Baca juga: Effendi Gazali: Jokowi Akan Menang Jika Kelola Tiga Isu Pilpres
Ia mengatakan pembicaraan antara Rizieq dan PKS baru sebatas kriteria presiden yang bakal diusung. "Kami belum, gak ada pembicaraan itu dengan Habib. Setahu saya belum. Dan, untuk capres baru dimulai dari kriteria pimpinan nasional," ujarnya.