TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Gerindra, Fadli Zon, menuturkan bakal mencari kaus gerakan #2019GantiPresiden. Dia menilai gerakan yang digagas politikus Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera, itu bagus dan perlu didukung.
"Karena menurut saya sudah waktunya kita ganti presiden di 2019 gitu," katanya di Kompleks DPR, Jakarta, Rabu, 4 April 2019. Gerakan #2019GantiPresiden belakangan memang mulai ramai di media sosial.
Mardani berujar alasannya mengusung gerakan itu adalah untuk mendidik masyarakat dalam berpolitik. Gerakan #2019GantiPresiden, menurut Mardani, akan memberikan data dan analisis untuk menyodorkan calon lain yang lebih baik agar dipilih dalam pemilihan presiden 2019.
Baca juga: Fadli Zon Tantang PSI Debat Lewat Media Sosial
Dia juga mengatakan gerakan ini merupakan antitesis gerakan yang sudah bergulir, yaitu Dua Periode untuk Presiden Joko Widodo. Demokrasi, kata dia, memerlukan kompetisi bila ingin berjalan lebih baik.
Saat gerakan itu mulai dipopulerkan, Fadli mengaku diberikan gelang bertuliskan #2019GantiPresiden oleh Mardani. "Dikasih, ya, saya pakai gelangnya," ujarnya. "Nanti saya cari kausnya-lah."
Fadli beranggapan tanda pagar tersebut juga sejatinya dibunyikan lantaran pemerintah memang sudah gagal dalam memenuhi janji-janjinya semasa kampanye dulu. "Janjinya tidak terpenuhi, kan artinya sudah gagal kalau dari kacamata kami," ucapnya.
Baca juga: Fadli Zon: Ancaman Luhut Menunjukkan Arogansi Kekuasaan
Beberapa hal yang menurut Fadli Zon dijanjikan Presiden Jokowi dan belum terlaksana antara lain membawa Pertamina lebih hebat, wacana membeli kembali Indosat, pembangunan 50 ribu puskesmas dalam lima tahun, hingga tidak bagi-bagi kursi menteri dengan partai politik.
"Banyak bangetlah. Kalau saya rinci, dua hari enggak selesai. Kalau saya bukukan janji-janji itu, ada 100 janji," tuturnya.