TEMPO.CO, Jakarta - Penggagas #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera mengklaim gerakan itu sudah mendapat dukungan dari Rizieq Shihab, pimpinan Front Pembela Islam (FPI). "Dia kan guru bangsa. Pokoknya semua yang terbaik untuk bangsa didukung beliau," kata Mardani, Rabu, 4 April 2018.
Dia mengatakan Rizieq menyampaikan dukungannya melalui aplikasi WhatsApp. Mardani mengaku, dirinya sering berkomunikasi dengan imam besar FPI yang kini tinggal di luar negeri itu. "Sudah saya WA tiga kali," kata dia.
Baca: Politikus PKS Mardani Ali Sera Bikin Gerakan #2019GantiPresiden
Politikus PKS itu juga menuturkan pembentukan gerakan #2019GantiPresiden berawal saat dia diundang acara debat di salah satu stasiun TV swasta pada 27 Februari 2018. Dalam acara itu, kata dia, juga diundang sejumlah politikus dari partai lain.
Saat terlibat diskusi, Mardani mengaku emosi dengan pernyataan rekan politikus lain yang mendukung Presiden Jokowi melulu. Dia mengatakan pernyataan rekan politikus itunya tidak ada perbedaan. "Makanya saya katakan ingin mengganti pemerintahan di 2019," kata dia.
Dua pekan setelahnya, Mardani mengaku semakin yakin dengan ucapannya tentang mengganti presiden. Dia pun mengunggah video yang mengatakan: 2019 InsyaAllah ganti presiden. "Lalu videonya viral. Dan muncul hashtag itu. Lalu dibentuklah relawan tanggal 8 Maret," tuturnya.
Baca: Dukung Gerakan #2019GantiPresiden, Fadli Zon Ingin Cari Kausnya
Mardani menuturkan saat ini belum menentukan calon presiden yang akan diusung oleh gerakannya. Saat ini, kata dia, masih dalam tahap pengumpulan dukungan.
Mardani menambahkan, nantinya dia akan berkonsultasi dengan Rizieq Shihab sebelum menentukan calon presiden yang akan diusung gerakan #2019GantiPresiden. "Kami akan banyak mendengar arahan dari Habib Rizieq, ulama dan habib lainnya untuk calon presiden," kata dia.
Saat dikonfirmasi, juru bicara FPI Slamet Maarif mengatakan sepengetahuannya Rizieq Shihab belum memberikan dukungannya kepada gerakan #2019GantiPresiden. "Enggak, belum sampai situ kayaknya," kata Slamet saat dihubungi, Rabu, 4 Maret 2018.
Ia menjelaskan pihaknya belum ada pembicaraan terkait itu. "Kami belum, enggak ada pembicaraan itu dengan Habib. Setahu saya belum. Dan, untuk capres baru dimulai dari kriteria pimpinan nasional," ujarnya.