TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menerima mandat dukungan dari kiai dan ulama pengelola pondok pesantren di Bandung Raya untuk menjadi calon wakil presiden. “Hari ini, bertempat di Pondok Pesantren Sirna Miskin, Kota Bandung, kyai dan ulama se-Bandung Raya menghasilkan rekomendasi amanat Tatar Pasundan yang dimaksudkan pada Muhaimin Iskandar untuk maju menjadi calon wakil presiden 2019,” kata Sekretaris Pondok Pesantren Sirna Miskin, Ahmad Syaeful Rizal , Selasa, 13 Maret 2018.
Syaeful Rizal mengatakan, pondok pesantrennya dipilih menjadi lokasi penyerahan mandat tersebut karena, pendirinya, yakni KH Ahmad Dimyati merupakan murid langsung pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari. “KH Ahmad Dimyati diberi mandat oleh KH Hasyim Asy'ari untuk menyebarkan NU di Jawa Barat. Wakt itu, mandat diberikan dalam bentuk surat yang hanya bisa dibaca kalau ditempelkan di petromax, artinya surat itu surat yang rahasia dan sangat penting,” kata dia.
Baca juga: Pengamat Sebut Muhaimin Iskandar Terlalu Pede Jadi Cawapres
Mandat Tatar Sunda isinya meminta Cak Imin, panggilan Muhaimin Iskandar, di antaranya agar menjadikan Islam dan kebangsaan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam wujud bingkai umat di Indonesia, mendorong penerapan program anggaran yang proporsional terukur dan berkelanjutan untuk lembaga pendidikan formal dan non formal pesantren dan madrasah, memperjuangkan perekonomian yang adil bagi umat Islam, serta menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan jauh dari hasrat kecurigaan dan kemarahan. “Amanat ini bentuk kepercayaan kami,” kata Syaeful Rizal.
Selepas penyerahan mandat itu, Syaeful mengatakan, mandat itu hasil rembukan pengelola lebih dari 50 pesantren di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung selama semingguan terakhir. “Awalnya melalui pertemuan di forum komunikasi pondok pesantren, kemudian di forum-forum halaqoh para pemimpin pesantren. Sering sebenarnya. Dari pertemuan-pertemuan itu mengerucut belakangan ini,” kata Syaeful, salah satu cucu KH Ahmad Dimyati.
Syaeful mengatakan, ada sejumlah alasan atas pemberian mandat tersebut. Di antaranya, menginginkan agar pemimpin negara Indonesia memiliki latar belakang keagamaan yang kuat. “Indonesia yang mayoritas muslim, inginnya supaya dipimpin oleh mereka yang muslim yang berasal dari pondok pesantren,” kata dia.
Syaeful mengklaim, dukungan ini mewakili kelompok Nahdlatul Ulama di Bandung Raya. “Karena sebagian besar pondok pesantren yang hadir di sini adalah pondok pesantren yang berlatar belakang Ahlusunnah Waljamaah di Bandung Raya,” kata dia.
Menurut Syaeful, pemilik pondok pesantren, ayahnya, KH Ahmad Sholeh, memberi restu untuk dukungan pada Cak Imin mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden. “Iya. Dia inisiatornya,” kata dia.
Muhaimin Iskandar mengatakan, pernyataan dukungan ini yang pertama kali diterimanya langsung secara terbuka. “Jawa Barat ini pertama. Dan baru pertama kali saya datang. Selama ini banyak dukungan seperti ini di Jawa Timur, Jawa Tengah, terus ada, tapi baru pertama kali saya sengaja datang, karena saya ingin mendengar kesungguhan para kiai dan tekad yang tidak hanya semangat,” kata dia.