TEMPO.CO, Karawang - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Karawang menangkap pria stres yang meneror Kelenteng Kwan Tee Koen di Jalan Ir H Juanda Nomor 1A, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin dinihari, 12 Februari 2018. Selain meminta uang puluhan juta, pria itu mengancam akan meledakkan tempat tersebut jika permintaannya tidak dipenuhi.
"Pelaku menuliskan tuntutannya dalam secarik kertas. Pada kertas itu, dia juga mencantumkan nomor rekening dan sepenggal kalimat ancaman," ucap Kepala Polres Karawang Ajun Komisaris Besar Hendy Febrianto Kurniawan kepada wartawan saat ekspose kasus tersebut di Karawang, Senin.
Baca juga: Polisi Masih Dalami Kasus Pelemparan Bom Molotov di Bontoala
Hendy berujar, pelaku bernama Dadang Purnama. Ia tercatat tinggal di Kecamatan Adiarsa Timur, Karawang Barat. Pria kelahiran Cirebon pada 25 tahun lalu itu adalah seorang pengangguran. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, pelaku mengidap stres berat setelah dipecat setahun lalu.
"Pelaku yang masih dendam lalu meneror kelenteng ini. Kebetulan bos tempat dia bekerja dulu dekat dengan salah satu pengurus yayasan kelenteng ini," tutur Hendy.
Upaya balas dendam Dadang dilakukan pada Ahad pagi, 11 Februari 2018. Sekitar pukul 05.00 WIB, Dadang menitipkan sebuah bungkusan kepada seorang pengurus kelenteng.
Isinya adalah Al-Quran kecil bersampul kain merah. Di dalam Al-Quran itu, terdapat secarik surat dengan tulisan, "Rp 63.000.000. Sejarah pembodohan uang sudah terungkap, mending lo tf ke rekening gua 1091620125 (BCA) atau gua bom tempat lo."
"Tulisan pada kertas itu dipastikan tulisan pelaku. Identik dengan tulisan tangan pelaku pada buku catatan yang kami temukan di rumahnya," kata Hendy.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karawang Ajun Komisaris Maradona Armin Mappaseng berujar, pelaku masih dendam lantaran dipecat tanpa diberi uang pesangon. "Uang puluhan juta itu adalah pesangon yang diminta pelaku," ucap Maradona.
Polisi kemudian menyisir kelenteng itu. Mengerahkan tim Gegana dari Kepolisian Daerah Jawa Barat, polisi tidak menemukan bahan peledak di kelenteng tersebut. "Tak ditemukan bom. Di rumah pelaku (yang meneror kelenteng) juga tak ditemukan bahan peledak," tutur Hendy.