TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) Setya Novanto meminta maaf kepada mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman. Setya mengaku berusaha menolak kedatangan Irman saat berkunjung ke kediamannya di Jalan Wijaya XIII, Jakarta Selatan.
"Irman pernah ke rumah saya bersama Pak Andi (Narogong), tapi tidak masuk. Saya mohon maaf," kata Setya saat memberikan tanggapan atas keterangan saksi kasus e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Januari 2018.
Baca: Disebut dalam Sidang Suap Bakamla, Setya Novanto: Jahat Juga
Setya mengaku keberatan dengan kedatangan pihak tertentu yang ingin membahas masalah anggaran. Padahal, kata Setya, dia membiasakan diri menerima tamu di jam berapa pun, bahkan ketika sudah berganti hari.
Kebiasaan menerima tamu jam berapa pun itu, kata Setya, diterapkan saat dia menjabat Ketua Fraksi Golkar dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). "Jadi saya mohon maaf sekali lagi kalau tidak menerima," ujarnya.
Simak: Soal Nama Besar yang Akan Diungkap, Begini Kata Setya Novanto
Sebelumnya, Irman menuturkan dalam kesaksiannya bahwa pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong pernah menjadwalkan tiga kali pertemuan dengan Setya untuk membahas ihwal proyek e-KTP. Pertemuan pertama dilakukan di Hotel Gran Melia, Jakarta.
Pertemuan dihadiri Setya, Andi, mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman, dan Sekretaris Jenderal Kemendagri Diah Anggraeni. "(Dalam pertemuan) Setya Novanto bilang akan beri dukungan untuk proyek e-KTP," ujar Irman.
Lihat: Bambang Soesatyo Jadi Ketua DPR, Setya Novanto: Sudah Saatnya
Pada pertemuan kedua, Andi mengajak Irman berkunjung ke ruang kerja Setya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Barulah Andi menjadwalkan pertemuan terakhir di kediaman Setya.
Menurut Irman, Setya masih menerima tamu saat dia tiba. Alhasil, Irman harus menunggu sekitar 20-30 menit. Namun akhirnya Irman memutuskan tak jadi menemui mantan ketua DPR itu. "Saya bilang kalau lama tidak usah. Jadi, (saya) tidak ketemu," ujar Irman.