TEMPO.CO, Jakarta - Survei Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) menunjukkan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) bersaing ketat dengan Prabowo Subianto. Ketua Umum Partai Gerindra itu disebut menjadi pesaing kuat Jokowi di pemilihan presiden 2019.
"Mayoritas responden memilih Jokowi sebagai presiden. Elektabilitas Jokowi saat ini sebesar 24,38 persen, disusul Prabowo 21,09 persen," kata Ketua Umum Orkestra Poempida Hidayatulloh saat merilis hasil survei di restoran Gado-gado Boplo, Jakarta Pusat, Ahad, 3 Desember 2017.
Baca juga: Survei: Duel Jokowi Vs Prabowo Bisa Terulang di Pilpres 2019
Sejumlah nama lain muncul membuntuti Jokowi dan Prabowo. Mereka adalah Gatot Nurmantyo (2,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,31 persen), Anies Baswedan (2,14 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (1,81 persen), dan Jusuf Kalla (1,48 persen). Namun di dalam survei tersebut masih terdapat 34,43 persen suara mengambang.
Survei nasional Orkestra ini dilakukan pada 6-20 November 2017 dengan melibatkan 1.300 responden dari 34 provinsi. Survei menggunakan sampel secara acak dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error plus-minus 3 persen.
Baca juga: Survei Orkestra: Elektabilitas Partai Gerindra Salip PDIP
Direktur Polcomm Institute Heri Budianto mengatakan, dengan margin of error 3 persen, Jokowi dan Prabowo sama-sama kuat dalam pilpres 2019. "Ini top of mind responden dari hasil survei Orkestra. Ini peringatan bagi Jokowi," ucap Heri.
Meski demikian, Heri menilai Jokowi sebagai inkumben berpeluang menang pada pemilu 2019. Sebab, kata dia, pencapaian pembangunan di bidang infrastruktur menjadi modal Jokowi untuk pemilu mendatang. "Ini poin positif. Kalau barang ini bisa dipoles, hasilnya akan dahsyat untuk Jokowi di 2019," tuturnya.