TEMPO.CO, YOGYAKARTA - -- Ada yang menarik dalam Milad Muhammadiyah ke 105 tahun ini, Jumat 17 November 2017. Panitia mengelarnya di Pagelaran Keraton Yogyakarta dengan perayaan penuh tradisi nusantara. Sejumlah tokoh menghadiri acara itu, selain Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X yang menjadi tuan rumah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dan pengurus PP Muhammadiyah juga hadir Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Suasana milad Muhammadyah itu diliputi gerimis yang mengguyur Yogyakarta sejak sore hari. Namun hal itu tak menyurutkan para kader dan warga Muhammadyah terus berduyun duyun berdatangan menghadiri milad yang mengusung tema 'Muhammadyah Merekat Kebersamaan' itu.
BACA: Milad Ke-108 Hijriah, Muhammadiyah Ajak Jaga Persatuan
Nuansa milad cukup meriah. Dibuka dengan berbagai tarian dan pertunjukkan khas berbagai daerah nusantara.
Mulai drama tari Hanoman dalam cuplikan Ramayana hingga tokoh Leak khas Bali tampil membuat suasana panggung amat meriah. Lagu lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, Indonesia Tanah Air Beta, dan lainnya dibawakan oleh paduan suaa dan orkhestra para kader Muhammadyah dengan penuh semangat.
Simak: NU dan Muhammadiyah Desak PBB Hentikan Krisis Rohingya
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir sebelumnya mengatakan pada milad kali ini akan memberikan penghargaan kepada Raja Keraton Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Penghargaan ini untuk penghormatan kepada jasa dan dukungan keraton sejak Sultan HB VII, VIII, IX dan X pada gerakan Muhammadyah," ujar Haedar.
Milad Muhammadyah kali ini harus berbagi suasana dengan perayaan Pasar Malam Sekaten yang masih berlangsung di Alun Alun Utara Yogya. Meski hanya terpisah pagar Pagelaran Keraton namun dua acara itu tak saling mengganggu.
PRIBADI WICAKSONO