Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keluarga Lafran Pane dan KAHMI Gelar Tasyakuran Pahlawan Nasional

image-gnews
Lafran Pane. wikipedia.com
Lafran Pane. wikipedia.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga tokoh pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lafran Pane beserta sejumlah pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) serta kader HMI DI Yogyakarta menggelar tasyakuran menyambut disetujuinya Lafran Pane sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Joko Widodo, Selasa 7 November 2017.

Tasyakuran dan doa bersama untuk Lafran Pane itu dilakukan dengan shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Jami’ Karangkajen Yogyakarta.

Setelah shalat berjamaah keluarga dan pengurus Kahmi serta para kader HMI DIY itu berjalan kaki menuju makam Lafran Pane yang berada di komplek pemakaman Karangkajen. Makam Lafran Pane ini satu lokasi dengan makam pendiri Muhammadyah Kyai Haji Ahmad Dahlan serta pendiri HMI lainnya, Bidron Hadi.

Baca juga: Menhan: Presiden Jokowi Tak Mau Gelar Pahlawan Nasional Diobral

“Kami mengapresiasi penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Lafran Pane ini, dan beliau memang layak menerima gelar itu atas jasa-jasanya,” ujar Ketua Presidium Majelis Wilayah KAHMI DIY, Khamim Zarkasih Putro saat ditemui Tempo di sela tasyakuran.

Lafran Pane, ujar Zarkasih, sebelum diusulkan mendapat gelar sebagai pahlawan nasional itu tiga tahun silam, selama ini oleh kader HMI dan KAHMI sudah dianggap sebagai pahlawan. Lafran Pane yang mendirikan HMI pada 5 Februai 1947 di Sekolah Tinggi Islam Yogyakarta, sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dinilai telah banyak memberikan sumbangsih dalam pergerakan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

“Tak terhitung tokoh bangsa yang terlahir dari HMI sampai saat ini,” ujarnya.

Zarkasih menuturkan, tak gampang mengusulkan Lafran Pane masuk sebagai pahlawan nasional. Terlebih nama dari Yogya yang dianggap sudah overload untuk tokoh penerima gelar pahlawan. Nama Lafran Pane telah diusulkan sejak tiga tahun silam atau di akhir masa kepemimpinan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono.

“Sebenarnya Kementerian Sosial saat itu sudah setuju, namuan ada ketentuan yang harus dipenuhi dulu sesuai ketentuan berlaku,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengusulkan Lafran Pane sebagai pahlawan, pihak KAHMI sendiri telah menggelar public hearing sebanyak 27 kali di 27 perguruan tinggi berbeda di Indonesia. Ini menjadi satu syarat yang diatur sesuai Undang-Undang No.20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Selain itu, factor pemerataan gelar pahlawan untuk daerah juga sempat dianggap sebagai tantangan untuk peluang lolosnya nama Lafran Pane.

Baca juga: Laksamana Malahayati Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional

“Kami tak menyangka juga nama Lafran Pane disetujui pemerintah, mengingat nama dari Yogya yang diusulkan dan jadi pahlawan nasional sudah terlalu banyak,” ujarnya.

Putra Lafran Pane, Iqbal Pane juga mengaku kaget dan tak menyangka almarhum ayahnya segera bergelar pahlawan nasional.

"Kami malah pertama tahu dari media kalau usulan gelar pahlawan itu disetujui Presiden Jokowi," ujarnya. Iqbal sendiri mengaku senang kiprah ayahnya mendirikan HMI diakui pemerintah dan negara dalam bentuk anugerah pahlawan.

Presiden Joko Widodo telah menyetujui menetapkan Lafran Pane sebagai pahlawan nasional. Gelar pahlawan nasional untuk itu rencananya akan diberikan pada ahli waris Lafran Pane pada 9 November 2017 mendatang di Istana Negara Jakarta.

Selain mendirikan HMI, Lafran Pane sempat berkiprah menjadi dosen di sejumlah universitas di Yogyakarta. Lafran sempat menjadi dosen Fakultas Sosial dan politik Universitas Gajah Mada (UGM), dosen Universitas Islam Indonesia (UII), dosen Fakultas Syariah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

6 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

6 hari lalu

Presiden Soeharto bersama istri Ny. Tien Soeharto saat mengunjungi Museum Pengamon di Berlin, Jerman, 1991. Dok.TEMPO.
49 Tahun TMII Gagasan Tien Soeharto, Pembangunannya Tuai Pro-kontra

Tie Soeharto menggagas dibangunnya TMII sebagai proyek mercusuar pemerintahan Soeharto. Proses pembangunannya menuai pro dan kontra.


PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

9 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

14 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

27 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


10 Buku Karya Nurcholis Madjid: Kaki Langit Peradaban Islam hingga Islam Doktrin dan Peradaban

39 hari lalu

Beberapa buku karya Nurcholish Madjid. Facebook/TokoBukuIntuisi
10 Buku Karya Nurcholis Madjid: Kaki Langit Peradaban Islam hingga Islam Doktrin dan Peradaban

Sebagai tokoh pembaharu, Nurcholis Madjid kerap menuangkan pemikirannya soal keislaman, politik Islam, moral dan kemasyarakatan di banyak media.


Puluhan Mahasiswa HMI Temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Ada Apa?

57 hari lalu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai meninjau lokasi pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Solo, Jawa Tengah, Selasa, 20 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHI
Puluhan Mahasiswa HMI Temui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Ada Apa?

Ditemani komandan TKN Fanta, puluhan mahasiswa HMI menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Ada apa?


Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Presiden RI Jokowi saat menunjukkan produk UMKM di Sulut dalam kegiatan silaturahmi dengan nasabah dan pendamping program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM), di GOR Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat 23 Februari 2024. ANTARA/Nancy L Tigauw.
Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.


Sentral Mengurus Sirekap KPU, Ini Profil Betty Epsilon Idroos dan Pendidikannya

20 Februari 2024

Ketua KPU Hasyim Asy'ari (Kanan) bersama jajaran Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos (tengah), August Melasz memberikan keterangan saat konferensi pers kasus pemanfaatan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) di Kantor KPU, Jakarta, Senin, 19 Februari 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Sentral Mengurus Sirekap KPU, Ini Profil Betty Epsilon Idroos dan Pendidikannya

Salah satu tugas Divisi Data dan Informasi sejatinya adalah memastikan Aplikasi Sirekap KPU tidak bermasalah saat pemilu serentak 2024.


Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru