Lobi RUU Pemilu Alot, Kenapa 3 Fraksi Berpeluang Akan Walk Out?

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 20 Juli 2017 22:01 WIB

Ketua Pansus RUU Pemilu Lukman Edy dan Anggota Pansus RUU Pemilu Johnny G. Plate usai mengikuti proses lobi antar fraksi di ruang rapat panitia kerja paripurna DPR RI, Senayan, Jakarta, 20 Juli 2017. Tempo/Yohanes Paskalis

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana membenarkan kabar adanya sejumlah fraksi di DPR RI yang meminta penundaan pembahasan Rancangan Undang Undang Pemilu (RUU Pemilu) hingga Senin mendatang. Rapat paripurna RUU Pemilu belum berujung pada titik temu hingga harus mengalami skors dan dilanjutkan dengan proses lobi lintas fraksi.

Sejumlah fraksi yang dimaksud, antara lain Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera, dan Demokrat. "Ya mereka mau minta Senin (24 Juli 2017)," kata Dadang yang ikut menghadiri proses lobi di gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis malam, 20 Juli 2017.
Baca :
Paripurna DPR Bahas RUU Pemilu, 534 dari 560 Legislator Hadir

Mendagri Berharap RUU Pemilu Diputuskan Lewat Musyawarah

Dalam rapat lobi, dia melanjutkan, tiga fraksi tersebut meminta penangguhan pengambilan keputusan lantaran harus berkomunikasi dengan ketua partai politik masing-masing.

Adapun Hanura bersama lima fraksi lain seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), serta Partai Kebangkitan Bangsa menginginkan keputusan segera diambil.

"Kami ingin sekarang (diputuskan). Kita sudah panjang lebar membahas mana yang konstitusional mana dan tidak. Jadi kita menganggap ini bukan hal baru yang sulit dicari titik temu," tutur Dadang.


Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), ujar Dadang, belum memiliki keputusan terkait lima paket RUU Pemilu yang dibahas dalam paripurna.

PAN saat ini belum bergabung dengan enam fraksi yang memilih paket A, maupun tiga fraksi yang memilih paket B. Namun, PAN diindikasi setuju dengan penangguhan keputusan.

"Kalau (pembahasan RUU Pemilu) dilanjutkan (usai waktu) Magrib ini, ada tiga fraksi, mungkin termasuk PAN, tapi yang jelas tiga itu akan melakukan walk out," ujar Dadang.
Simak juga : Alasan Gerindra Tolak Voting RUU Pemilu

Lobi lintas fraksi terkait RUU Pemilu berlangsung alot hingga Kamis malam. Lima fraksi telah setuju dengan ambang batas presidensial sebesar 20-25 persen yang menjadi poin pada Paket A, sementara ada tiga fraksi yang bersikukuh dengan Paket B lantaran menginginkan angka 0 persen pada poin tersebut.

Satu partai lainnya, yaitu PAN, berupaya mencari jalan tengah pembahasan RUU Pemilu sambil mengutamakan metode konversi suara kuota hare untuk mengamankan jumlah kursi mereka di daerah.

YOHANES PASKALIS PAE DALE

Berita terkait

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

12 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

2 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

3 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

6 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

6 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

6 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya