Komnas HAM: Tindak Pidana Luar Biasa Teror Kepada Novel Baswedan

Reporter

Senin, 5 Juni 2017 12:13 WIB

Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil membawa topeng foto Novel Baswedan di gedung KPK, Jakarta, 12 April 2017. Mereka meminta KPK dan aparat kepolisian untuk segera mengusut kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK Novel Baswedan didepan kediamannya dikawasan Kelapa Gading, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini genap 55 hari sejak dua orang tak dikenal menyiram wajah Novel Baswedan dengan air keras ketika penyidik KPK tersebut pulang salat subuh di Masjid Al Ihsan dekat rumahnya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa pagi, 11 April lalu. Akibat serangan tersebut, kedua mata Novel terluka dan harus dioperasi di rumah sakit mata di Singapura.

Selama itu pula, penyelidikan oleh tim gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Resor Jakarta Utara belum membuahkan hasil terhadap pengungkapan pelaku teror kepada Novel Baswedan. Sebanyak 52 orang telah dimintai keterangan. Tiga orang lainnya sempat dicurigai sebagai pelaku, namun akhirnya dibebaskan dengan alasan mereka “memiliki alibi yang didukung bukti kuat.”

Baca juga:
Komnas HAM: Teror Novel Baswedan Terencana dan Ada Konspirasi
Pembentukan Tim Independen Kasus Novel, Kapolri: Belum Diperlukan


Menurut Ketua Tim dari Subkomisi Pemantauan Komnas HAM, Maneger Nasution, sebenarnya telah dua kali memohon audiensi dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya. “Kami sudah kirim undangan dua kali tapi belum ada respons,” ujar dia. Dia berharap hasil pertemuan dengan KPK hari ini, Senin, 5 Mei 2017 akan melengkapi laporan tim untuk dipaparkan dalam rapat paripurna Komnas HAM. “Kami harapkan hasil akhirnya adalah pembentukan tim pencari fakta gabungan.”

“Ini kasus tindak pidana luar biasa. Ada konspirasi di baliknya,” kata Maneger kepada Tempo, kemarin. “Kalau kasus biasa pasti mudah dicari (pelakunya).”

Baca pula:
Ini Daftar Kasus Besar yang Ditangani Novel Baswedan

Komnas HAM Bentuk Tim Pencari Fakta Kasus Novel, Apa Langkahnya?


Sejumlah lembaga non-pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Peduli KPK juga menilai banyak kejanggalan dalam penyelidikan Kepolisian. Selain terkesan hanya menangkap lalu membebaskan sejumlah orang yang dicurigai, polisi juga dituding tak transparan, seperti dalam mengolah rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di rumah Novel dan hasil uji sidik jari di cangkir kaleng blirik yang diduga dipakai para pelaku untuk menyiramkan air keras ke wajah Novel.

Silakan baca:
ICW: Polisi Lamban Mengungkap Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Wakil Ketua KPK: Tim Independen Kasus Novel Baswedan Belum Perlu


Anggota Koalisi dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Tama S. Langkun, memastikan timnya akan mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo pekan ini. “Kami mendesak agar dibentuk tim independen, gabungan Polri, lembaga lain, dan orang-orang yang kredibel agar penyelidikan kasus ini (teror terhadap Novel Baswedan)lebih terbuka dan tuntas,” kata Tama.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pihaknya belum mendapat informasi mengenai undangan Komnas HAM. “Kami lihat dulu isi suratnya,” kata dia, Jumat lalu. Dia pun menampik tudingan bahwa polisi tak serius menyelidiki kasus ini.

TIM TEMPO


Simak:
Alasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan

Advertising
Advertising

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

15 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

18 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

23 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

24 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

25 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

25 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya