Kontras Tuntut Pemerintah Bentuk Tim Usut Kasus Novel Baswedan

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 18:52 WIB

Anies Baswedan saat menjenguk Novel Baswedan yang dirawat karena disiram air keras. instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menuntut pemerintah unutk membentuk tim investigasi independen untuk mengusut kasus penyerangan air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.

"Kami menuntut pemerintah mengambil langkah tegas dengan cara membentuk tim investigasi independen agar penanganan perkara Novel Baswedan dapat dilakukan hingga tuntas," kata Kepala Divisi Pembelaan Hak Sipil dan Politik Kontras Putri Kanesia, dalam keterangan tertulisnya, Senin, 22 Mei 2017.

Baca: ICW: Polisi Lamban Mengungkap Kasus Penyerangan Novel Baswedan

Ia mengungkapkan alasan di balik tuntutan itu karena kepolisian belum juga dapat menemukan pelaku penyerangan dan oknum yang diduga menyuruh melakukan penyerangan yang terjadi pada 11 April 2017. Ia menuturkan, lambannya kerja kepolisian sangat mengkhawatirkan dan menimbulkan tanda tanya bagi publik. Sebab, bagian reserse kriminal umum Polri dikenal cepat mengungkap perkara pidana yang rumit.

Putri membandingkan pengungkapan kasus Novel dengan pembunuhan di Pulomas. Dia mengaku masih ingat akan keberhasilan tim gabungan Polda Metro Jaya menangkap tersangka pelaku pembunuhan sadis di Pulomas hanya dalam satu pekan. "Respon yang cepat dari Polri, tidak terlihat dalam penanganan perkara Novel Baswedan ini," ucapnya.

Ia menilai, belum adanya titik terang perkara penyerangan terhadap Novel akan menjadi preseden buruk bagi aparat penegak hukum lain dan upaya pemberantasan korupsi. Hal ini, kata dia, menunjukkan belum ada perlindungan yang cukup bagi orang-orang atau lembaga yang berupaya memberantas korupsi.

Baca: KPK Tak Bisa Beri Semua Kasus Disidik Novel Baswedan ke Polisi

Menurut Putri, penyerangan terhadap Novel tidak dapat dilepaskan dari statusnya sebagai salah seorang penyidik senior di KPK. Sebab, banyak perkara korupsi yang melibatkan para pejabat publik dan penyelenggara negara yang berhasil diungkap oleh Novel Baswedan dan timnya. Adapun perkara terbaru yang kini ditangani Novel ialah perkara korupsi KTP elektronik.

Putri mengatakan, kasus e-KTP diduga melibatkan banyak pihak dan kepentingan. Sehingga, kata dia, bukan tidak mungkin ada oknum yang merasa kepentingannya terganggu dan berusaha merintangi proses hukum yang sedang berjalan. "Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk penyerangan terhadap Novel Baswedan," ujarnya.

Dugaan ini, ujar dia, bukan tanpa dasar. Pasalnya, beberapa waktu sebelum penyerangan terhadap Novel terjadi, saksi perkara e-KTP, Miryam S. Haryani, mencabut seluruh BAP-nya di muka persidangan. Ia menduga pencabutan kesaksian tersebut karena Miryam diancam oleh oknum tertentu. Sehingga akhirnya membuat KPK mengambil langkah tegas dengan memproses kejadian tersebut melalui pasal pemberian keterangan palsu.

Baca: Siapakah Miko yang Dilepas Polisi Terduga Serang Novel Baswedan?

Salah satu akibat yang juga ditimbulkan dari pemeriksaan Miryam sebagai saksi dan pencabutan BAP di muka persidangan adalah DPR sempat menggulirkan wacana pelaksanaan hak angket terhadap KPK. Putri melihat hak angket ini bertujuan meminta KPK membuka rekaman pemeriksaan Miryam yang diduga menyebutkan nama-nama anggota dewan.

Karena itu, ia turut menuntut KPK memeriksa dugaan terjadinya perintangan atau penghalang-halangan penanganan perkara korupsi (obstruction of justice) dalam penyerangan terhadap Novel Baswedan.

FRISKI RIANA

Berita terkait

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

6 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

8 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

16 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

18 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

20 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

23 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

24 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

25 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

26 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya